Palapanews.com– Untuk meningkatkan kualitas belajar siswa, khususnya saat pandemi Covid-19, Kota Tangerang terpilih sebagai daerah untuk melaksanakan tahap awal Program Sekolah Penggerak (PSP).
Program Sekolah Penggerak ialah program untuk meningkatkan kualitas belajar siswa yang terdiri dari 5 jenis intervensi untuk mengakselerasi sekolah bergerak satu sampai dua tahap lebih maju dalam kurun waktu tiga tahun.
Walikota Tangerang, Arief R. Wismansyah yang hadir secara langsung dalam acara peresmian tersebut menerangkan, program yang diusung oleh Pemerintah Pusat bagi seluruh sekolah bertujuan untuk membangun inovasi, kreativitas, inovasi dan semangat belajar dengan menerapkan nilai – nilai Pancasila dalam proses belajar mengajar.
“Kota Tangerang terpilih menjadi salah satu dari 111 kabupaten/kota yang melaksanakan tahap awal program sekolah penggerak,” terang Walikota didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Jamaludin di SMPN 1, Jl. Daan Mogot, Tangerang, Selasa, 16 Februari 2021.
Selain itu, melalui implementasi Program Sekolah Penggerak nantinya seluruh sekolah yang di Kota Tangerang bisa menjadi sekolah unggulan.
“Tidak cuma negeri, tapi juga sekolah swasta bisa jadi sekolah unggulan. Nanti akan dievaluasi programnya dan dikembangkan agar anak – anak di Kota Tangerang bisa memiliki kemampuan yang lebih baik,” ungkap Walikota.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaludin mengatakan, untuk tahun ini Kota Tangerang masuk dalam gelombang pertama dari 111 sekolah di Provinsi Banten.
“Tujuannya agar sekolah ini lebih berkualitas dari segi murid serta gurunya, sehingga ada intervensi pemerintah dari segi anggaran APBN dan APBD,” katanya.
Jamaludin menyatakan, Program Sekolah Penggerak ini, Kota Tangerang mendapatkan kuota untuk jenjang untuk tingkat SMP sebanyak 32 sekolah dan tingkat SD sebanyak 18 sekolah.
Untuk tahap pertama, pendaftaran dibuka sampai tanggal 5 Maret 2021. Setelah itu, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan akan melakukan seleksi ditiap sekolah.
“Jadi bukan memilih sekolah favorit atau sekolah unggulan, melainkan untuk mendorong transformasi sekolah-sekolah lainnya, baik negeri dan swasta untuk menjadi Sekolah Penggerak,” ujarnya.(ydh)