Palapanews.com- Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang berupaya meminimalisir penyebaran radikalisme dengan memperbanyak kegiatan yang melibatkan masyarakat. Adanya kegiatan tersebut bertujuan untuk membangun ketahanan nasional yang dimulai dari pemuda.
“Sudah banyak kegiatan yang kami gelar untuk menangkal radikalisme ini. Seperti saat ini kami menggelar kirab maulid guna bersama menangkal radikalisme untuk membangun semangat kesatuan,” ujar Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah, Jumat, 8 November 2019.
Arief menuturkan, MUI telah mengimbau kegiatan pemuda saat ini jangan mengedepankan dalam membangun semangat radikalisme. Tapi, lanjutnya lebih memupuk semangat gotong royong kesatuan dan persatuan.
“Karena kita ingin yang kita keluarkan dari masyarakat ini justru energi positif. Biar masyarakat enggak merasa dihantui dan ketakutan dengan radikalisme. Kita saat ini fokus membina masyarakat untuk tetap melebur bersama masyarakat lainnya dan ikut bahu-membahu membangun Kota Tangerang,” katanya.
Sementara itu, Polres Metro Tangerang Kota gencar lakukan sosialisasi penolakan radikalisme di wilayahnya sejak beberapa waktu lalu. Upaya yang dilakukan menggandeng organisasi kepemudaan dan massa dengan bentuk penandatanganan komitmen dan pembacaan ikrar.
“Kita sudah gandeng KNPI dan ormas lainnya di Kota Tangerang untuk menangkal radikalisme tersebut. Karena kondusifitas terjaga melalui kerja bersama demi kepentingan bangsa,” jelas Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Abdul Rachim.
Rachim menjelaskan, isi komitmen tersebut yakni setia dan taat kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dan menolak dengan tegas ajaran paham radikal dan terorisme yang mengancam keutuhan bangsa dan NKRI. Ia menambahkan, pemberian pemahaman kepada mahasiswa dan pelajar pun penting untuk langkah pencegahan bahaya radikalisme.
“Untuk menangkal radikalisme di kampus kita gencar melakukan penyuluhan berupa pedalaman materi yang selalu diberikan oleh Kapolres langsung,” ungkapnya.
Ancaman yang menyusup di balik perkembangan teknologi melalui media sosial, menurut Rachim pun perlu diwaspadai perlu dicermati secara luas.
“Setiap mengadakan penyuluhan kita selalu menekankan jangan mudah percaya berita yang belum tentu kebenarannya dan bisa menimbulkan hoaks yang terlalu parah. Itu semuanya kita lakukan untuk antisipasi ada gerakan radikal di tiap kampus atau sekolah,” katanya.
Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Tangerang, Uis Adi Darmawan menuturkan, kini paham radikalisme berkembang dengan pesat. Terkait hal itu, ia menyampaikan pihaknya siap menjadi garda terdepan melawan paham tersebut.
“Kita juga harus bisa melihat ke depan untuk memanfaatkan dan mengembangkan potensi pemuda Indonesia,” ujar Uis.
Selain itu, Uis mengakui paham radikalisme cepat menyebar melalui media sosial. Ia menambahkan, kini sangat banyak berita bohong bertebaran. Hal itu membuat pihaknya harus memiliki kemampuan menganalisis berita-berita yang tersebar di unsur kepemudaan.
“Kita sebagai pemuda harus bijak dalam penggunaan sosial media, jangan mudah percaya dan menyebar berita yang belum jelas kebenarannya. Kita harus tahu dulu berita itu isinya apa, motifnya, tujuannya, jangan sampai secara tidak sadar kita juga turut menyebarkan paham radikal,” jelasnya.(rik)