IMOVICCON 2019 UMN Bahas Fenomena Budaya ‘Gambar Bergerak’

Palapanews.com – Teknologi digital telah memberikan dampak dalam kehidupan manusia. Media elektronik seperti Televisi juga akan mengalami disrupsi, mengingat jumlah penontonnya yang mengalami stagnasi.

“Inilah era di mana kita bisa mengeksplor small screen,” kata Wakil Rektor II Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Andrey Andoko di acara International Moving Image Cultures Conference (IMOVICCON) 2019.

Ini, merupakan acara konferensi ilmiah pertama di Indonesia tentang fenomena budaya ‘gambar bergerak’ yang diselenggarakan oleh Universitas Multimedia Nusantara (UMN).

Mengangkat tema ‘Small Screen Culture and Digital Society’, konferensi ini bak respon terhadap perkembangan teknologi yang membawa masyarakat global beralih ke dunia digital, sehingga membawa pengaruh besar dalam seni bercerita atau storytelling.

“Pertumbuhan smart phone technology (small screen) tidak hanya terjadi pada generasi milenial melainkan juga generasi alfa. Inilah tantangan kita di industri media,” tambah Andrey.

Tentang bagaimana caranya memproduksi konten yang berkualitas, memiliki nilai informasi dan juga hiburan. Dalam hal ini, tidak hanya bicara konten melainkan juga menghasilkan revenue.

Sementara itu, salah satu pembicara utama Viola Lasmana, Ph.D. dari University of Southern California, Amerika Serikat memaparkan penelitiannya yang bertajuk “Analog Amateurism” di mana small screen culture dan digital society menjadi bahasannya.

Viola memberikan contoh kasus “The Quipu Project”. Proyek ini adalah film dokumenter tentang wanita dan pria yang disterilisasi di Peru pada pertengahan 1990-an. Dua puluh tahun kemudian, mereka masih mencari keadilan.

“Dengan menggunakan telepon dan web interface yang dikembangkan secara khusus, kami bekerja dengan beberapa orang yang terkena dampak. Mereka dapat menceritakan kisahnya dengan kata-kata mereka sendiri. Kemudian, orang-orang dari segala penjuru dunia dapat memberikan semangat kepada mereka (survivor),” papar Viola.

Viola menambahkan, dengan fasilitas web interface, survivor akan merasa didengarkan dan kisah mereka dapat menjadi pembicaraan global. Web tersebut juga sudah menggunakan fitur penerjemah ke bahasa lokal agar dipahami survivor, namun tetap menggunakan subtitle Bahasa Inggris agar dipahami oleh masyarakat dunia.

International Moving Image Cultures Conference (IMOVICCON) 2019 digelar 2-3 Juli 2019 di Lecture Hall UMN. Hadir juga sebagai pembicara S.M. Gietty Tambunan, M.Hum., M.A., Ph.D. dari Universitas Indonesia. Peserta presenter konferensi berasal dari berbagai insitusi pendidikan di Tangerang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Australia. (rls/bd)

Komentar Anda

comments