Menderita Penyakit Langka, Mata dan Kepala Pria Ini Membesar

Palapanews.com- Rumah semi permanen yang dikelilingi pepohonan hijau sangat begitu asri jika dilihat dari kejauhan. Namun siapa sangka, di dalam rumah tersebut itu tergeletak tubuh tak berdaya Tatang (55), warga Kampung Cikareo RT 06 RW 03, Desa Cikareo, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten.

Tatang terserang penyakit aneh. Penyakit itu dideritanya sejak tiga tahun terakhir. Kondisinya sangat memprihatinkan dimana bagian kepalanya membesar dan bola mata sebelah kiri pun membesar.

Tatang dan keluarganya pun bingung terhadap penyakit yang menimpanya tersebut. Meski sudah berulangkali keluar masuk rumah sakit, tetapi penyakit aneh itu tak kunjung bisa disembuhkan. Harta benda pun sudah ludes untuk berbagai cara menyembuhkan penyakit tersebut.

Akibat penyakit anehnya itu, Tatang hanya bisa terdiam lemah di atas tempat tidur. Ia mengaku malu keluar rumah untuk berkomunikasi dengan warga lain karena penyakitnya tersebut.

“Sudah tiga tahun yang lalu sakitnya, tapi tiga bulan terakhir ini saya merasakan penyakit ini semakin parah. Saya sendiri tidak tahu penyebabnya, tiba-tiba berubah seperti ini dengan kepala membesar dan bola mata membesar,” ujar Tatang yang hanya bisa terkulai lemas di tempat tidur, Rabu 17 Oktober 2018.

Tatang menjelaskan, ia memiliki tiga orang anak dari pernikahannya dengan istri tercintanya Emun (50), hanya anak bungsunya yang hingga saat ini menopang kebutuhan ekonomi sehari-hari.

“Anak pertama saya namanya Siti Umyati (30) dan anak kedua Yati Hartati (28), keduanya sudah berkeluarga dan tidak tinggal bersama lagi. Saat ini istri dan anak bungsu bernama Saepul Bahri (26) yang menjaga saya,” jelas Tatang.

Tatang mengatakan, dirinya saat ini hanya bisa pasrah terkulai lemah di atas tempat tidurnya karena keluarga tidak mempunyai biaya lagi untuk penyebuhan. Mereka pun berharap adanya uluran tangan yang peduli terhadap penderitaannya tersebut.

“Mau gimana lagi, makan saja sudah susah, kami sekarang hanya bisa pasrah, dan berharap ada yang membantu. Kalau sedang datang rasa sakit, saya cuma bisa diam diri, merasakan rasa sakit, kejang dan tidak tidur bisa sampai 2 hari,” katanya.

Ketua RT 06 Desa Cikareo Samsudin menuturkan, sudah lama Tatang menderita penyakit aneh tersebut. Berbagai upaya juga dilakukan keluarga dengan dibantu masyarakat desa. Namun hingga kini belum membuahkan hasil yang baik.

Tatang pernah dibawa ke RSUD Balaraja oleh pemerintah Desa Cikareo untuk mengecek atau memeriksakan penyakitnya. Setelah beberapa hari di rawat di rumah sakit itu, pihak dokter meminta Tatang dirujuk ke RS Siloam. Lantaran tidak mempunyai biaya untuk operasi, akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah.

“Dulu sudah pakai BPJS Kesehatan Kelas 2 dan dari pihak Desa Cikareo membantu mengantarkan pakai mobil desa, Namun ketidakadaannya biaya operasional untuk bolak baliknya ke rumah sakit, akhirnya Tatang dibawa pulang ke rumah,” ujar Samsudin.

Usai pulang dari RSUD Balaraja, lanjut Samsudin, Tatang tidak mendapatkan perawatan medis. Bahkan, pihak keluarga juga sudah mencoba ke beberapa pengobatan tradisonal, namun belum membuahkan hasil positif terkait kesembuhannya.

“Kami juga berusaha terus mendampingi Tatang agar mendapatkan penanganan, tetapi hingga kini belum bisa sembuh,” ucap Samsudin.

Menurut Samsudin, penyakit aneh yang diderita itu juga membuat Tatang depresi. Ia tak pernah keluar rumah. Karena kondisi tubuh sudah tidak bisa di gerakan dan seluruh badan terasa kaku dan lemas.

“Sangat memprihatinkan, kami sudah berupaya semaksimal mungkin. Tapi, akibat keterbatasan dana penyakit Tatang belum bisa disembuhkan, semoga pihak Pemerintah Kabupaten Tangerang dan para dermawan bisa membantu,” kata Samsudin.(rik)

Komentar Anda

comments