Palapanews.com- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohamad Nasir menyatakan pendidikan jarak jauh (PJJ) sangat dibutuhkan pada era revolusi industri saat ini. Peraturan itu sendiri pun telah dikeluarkan dengan mengedepankan 3 aspek.
“Permen ini sudah keluar dari 3 minggu lalu dan sudah mulai diberlakukan. Peraturan itu dikeluarkan dengan 3 aspek, yaitu PJJ di bidang mata kuliah, PJJ di bidang studi, dan PJJ di bidang universitas,” ujar Menristek saat menghadiri groundbreaking GIPTI di BSD City, Kamis 4 Oktober 2018.
Menristek menjelaskan, pada era revolusi industri seluruh perguruan tinggi mau tidak mau harus menjalankan PJJ. Pasalnya, jika perguruan tinggi tak mau berubah bisa ditinggalkan. Apalagi, kuliah face to face lebih mahal karena adanya tanggungan biaya gedung.
“Perbandingan itu bisa dilakukan dengan blended learning bersama-sama atau face to face sama online. Karena PJJ tidak perlu kelas dan pasti harganya pun lebih murah lah dengan kualitas pendidikan yang sama,” kata Menristek.
Menristek menambahkan, ketentuan sistem pendidikan tinggi termasuk PJJ harus mampu beradaptasi dengan merancang terobosan dan program yang sejalan dengan perkembangan zaman.
“Ketentuan kalau mereka melakukan online harus mengikuti prosedur yaitu penjaminan mutu. Penjaminan mutu yang sangat penting adalah sistem yang akan disampaikan dalam perkuliahan apakah memadai atau tidak, dan nanti perlu dievaluasi yang namanya cyber institute, lembaga yang mengurusi terhadap bagaimana sistem kuliah jarak jauh memadai dengan yang seharusnya dilakukan,” jelasnya.(rik)