Palapanews.com- Tahukah Anda apa itu penyakit herpes zoster? Jawabnya adalah suatu penyakit disebabkaan oleh bakteri varicella penyebab cacar air yang tertidur (setelah cacar sembuh) dan aktif kembali. Penasaran dengan penjelasan lengkapanya? Ayo kenali penyebab, gejala dan penanganannya agar dapat diberikan penanganan yang tepat!
Herpes Zoster adalah infeksi virus akut yang terjadi akibat infeksi dan aktifnya virus Varicella zoster. Virus ini merupakan penyebab varicella atau cacar air yang dapat diderita semua orang. Faktanya, mereka yang pernah menderita cacar air dan dinyatakan sembuh, masih bisa terkena penyakit ini. Sebab, virus varicella tipe ini dapat bersembunyi di dalam tubuh hingga kemudian aktif kembali.
Manifestasi klinis yang ditimbulkan pada penyakit ini dapat berbeda-beda pada setiap orang, tergantung pada sistem kekebalan tubuhnya. Secara umum, akan timbul lepuhan yang terasa sakit pada kulit penderita penyakit ini. Penyakit ini paling sering terjadi pada orang dewasa. Namun, terdapat vaksin yang dapat mencegahnya pada orang dewasa.
Berikut adalah beberapa fakta dan data seputar penyakit ini :
• Semua orang yang telah menderita varicella kemungkinan besar akan terkena dampak dari penyakit ini.
• Angka kasus penyakit inidi Jerman pada tahun 2010 adalah sebanyak 5,79 kasus per 1000 populasi atau setara dengan625 kasus setiap tahunnya.
• Lebih umum menyerang pada orang dewasa dibandingkan anak-anak.
• Sering menyerang pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Penyebab
Pada sebagian besar kasus penyakit herpes zoster, penderitanya adalah mereka yang pernah mengalami cacar air pada masa kecil. Walaupun telah dinyatakan sembuh dari cacar air, virus yang menyerang pada masa kanak-kanak ini bisa saja tidak mati, melainkan hanya tertidur sebelum kemudian kembali aktif di sistem saraf pada saat dewasa. Selain itu, Anda juga dapat menderita penyakit ini lebih dari satu kali, meskipun hal ini sangat jarang terjadi. Hingga saat ini, belum diketahui mengapa virus varicella tersebut kerap menjadi aktif kembali di usia dewasa. Namun, berdasarkan pengamatan, telah diketahui bahwa hal ini sering ditemukan pada mereka yang tengah mengalami infeksi atau penyakit sehingga menurunkan fungsi sistem kekebalan tubuh.
Pada dasarnya penyakit ini jauh lebih tidak menular dibandingkan cacar air, tetapi meskipun penderita herpes zoster masih dapat menyebarkan virus ini kepada orang lain. Selain itu, mereka yang belum pernah terkena penyakit cacar air dapat pula terkena virus ini, yang cenderung menginfeksi seseorang dengan luka terbuka atau lecet. Jika virus varicella tersebut menular atau menginfeksi seseorang yang belum pernah memilikinya, maka orang tersebut justru akan menderita cacar air, bukan herpes zoster.
Faktor risiko
Selain itu, ada pula beberapa faktor yang dapat meningkatkan risikio Anda terkena penyakit ini, yaitu :
• Usia 50 tahun atau lebih.
• Sistem kekebalan tubuh yang lemah
• Berada pada kondisi stres fisik dan emosional yang berat
• Individu yang memiliki suatu penyakit atau luka
Gejala
Gejala utama pada penderitanya adalah timbulnya rasa sakit, diiringi dengan munculnya warna kemerahan pada kulit, yang kemudian berkembang menjadi lecet dan gatal. Kondisi ini dapat dikatakan mirip dengan cacar air, dan lepuhan biasanya baru muncul setelah seminggu. Setelah lepuhan muncul, beberapa hari kemudian warnanya akan berubah menjadi kekuningan, kering, dan rata.
Secara garis besar, berikut adalah tanda dan gejala yang dapat muncul pada penderitanya:
• Kemerahan pada kulit disertai lepuhan yang nyeri
• Rasa sakit yang dirasakan terus menerus
• Rasa terbakar pada kulit
• Nyeri yang dirasakan seperti ditusuk tajam dan berkembang menjadi parah
• Area yang umum terkena adalah wajah, dada, punggung dan perut
Pada beberapa kasus, terdapat pula gejala awal yang dialami penderita sebelum kemerahan pada kulit muncul, gejala tersebut adalah:
• Sakit kepala
• Rasa terbakar
• Kesemutan
• Gatal pada kulit daerah yang terkena
• Demam dan menggigil
Parahnya, infeksi virus ini dapat terjadi berulang. Beberapa penyakit lainnya mungkin dapat muncul pada kulit dan mirip dengan herpes zoster. Umumnya, penyakit ini cukup mudah dikenali lewat gejala dan munculnya ruam. Meskipun penyakit ini bukanlah penyakit yang serius, namun alangkah baiknya jika Anda berkonsultasi terlebih dulu kepada dokter, sekalipun Anda mengenali gejalanya. Selain itu, dokter juga akan melakukan tes laboratorium dan melakukan pengambilan sampel kulit Anda jika dibutuhkan.
Penanganan
Pencegahan penyakit herpes zoster dapat dilakukan dengan pemberian vaksin, yang hanya tersedia untuk orang yang berusia 50 tahun ke atas. Manfaat vaksin ini adalah menurunkan risiko herpes zoster hingga 50%.
Jika Anda tengah menderita penyakit ini Anda dapat menularkan virus ini kepada orang lain hingga dinyatakan sembuh secara total. Untuk mencegah terjadinya penularan, hindarilah penggunaan handuk bersamaan, berenang, dan kontak kulit dengan orang lain. Tak hanya itu, Anda juga harus menghindari pekerjaan yang dapat membuat lepuhan menjadi pecah. Setelah itu, hindari:
• Wanita yang sedang hamil. Pada individu ini virus dapat menyebar dan membahayakan bayi mereka.
• Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
• Bayi kurang dari satu bulan.
Beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi gejala saat menderita penyakit ini:
• Gunakan pakaian yang longgar. Hal ini membantu Anda merasa lebih nyamandalam bergerak.
• Hindari penggunaan obat topikal sendiri
• Hindari menggaruk lepuhan atau warna kemerahan yang timbul pada penyakit ini
• Jika terdapat lepuhan, Anda dapat menggunakan kompres dingin guna meringankan gejala yang timbul
• Jangan menggunakan handuk, pakaian, ataupun kain lainnya bersama denganorang lain
• Jaga kondisi kulit Anda tetap bersih dan kering. Hal ini membantu mengurangi risiko infeksi bakteri.
Sementara itu, pengobatan pada penyakit herpes zoster biasanya diberikan guna mengurangi gejala yang timbul. Hal ini dilakukan hingga kondisi tubuh menjadi kembali normal, di mana penyakit ini umumnya hanya berlangsung sekitar dua hingga empat minggu.
Pengobatan yang umumnya diresepkan oleh dokter kepada penderita penyakit ini, di antaranya adalah :
• Obat penghilang rasa sakit. Obat ini paling sering digunakan dan mudah didapatkan, dan biasanya akan diberikan dalam bentuk Selalu konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter Anda agar diberikan dosis yang sesuai.
• Obat anti virus. Pada beberapa orang, obat ini mungkin akan diresepkan selama tujuh hari. Obat ini tidak dapat membunuh virus yang terdapat pada tubuh, tetapi dapat menghentikan perkembangan dan pertumbuhannya. Meski begitu, antivirus biasanya memiliki efek samping berupa muntah, diare, sakit perut, dan sakit kepala.
Itu dia serba-serbi penyakit herpes zoster yang harus Anda ketahui. Semoga bermanfaat! (*/ydh)