Palapanews.com- Bekam adalah terapi pengobatan tradisional yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Hal ini terbukti pada ajang Olimpiade Rio de Janiero tahun lalu, terapi bekam dijadikan tren baru yang berkembang di kalangan para atlet. Beberapa peraih medali, seperti perenang Michael Phelps dan Pavel Sankovich, terlihat dengan memiliki lingkaran-lingkaran merah gelap ukuran besar pada beberapa bagian tubuh yang menandakan ia pengobatan menggunakan terapi ini.
Di Indonesia sendiri terapi asal negeri Tiongkok ini sudah dikenal sejak lama, dan menjadi semakin populer belakangan ini setelah bintang-bintang Hollywood seperti Victoria Beckham dan Jennifer Anniston turut mempraktikannya. Tahukah Anda yang membuat terapi bekam digandrungi adalah khasiatnya yang telah terbukti dalam mengobati berbagai macam keluhan penyakit. Meski begitu, beberapa orang masih ragu dan mempertanyakan, apakah pengobatan tradisional ini benar-benar aman untuk dilakukan?
Apa itu Terapi Bekam?
Diimpor langsung dari negeri Cina, terapi bekam dilakukan untuk menghapus stagnasi dan merangsang aliran qi (chi) -aliran yang bebas dari energi vital- untuk beredar melalui tubuh dan lingkungan sekitar. Masyarakat Tiongkok percaya bahwa saat aliran qi ini terganggu, akan terjadi ketidakseimbangan dalam tubuh sehingga muncullah berbagai macam gangguan pada tubuh Anda.
Dalam praktiknya, terapi bekam dilakukan dengan memasukkan suhu panas ke dalam wadah khusus yang kemudian diletakkan pada beberapa titik tubuh atau pada bagian tubuh yang terasa sakit. Ketika wadah ini diletakkan pada permukaan kulit dan dibiarkan selama 15 menit, suhu panas yang tersimpan di dalamnya akan membersihkan sistem kardiovaskular dan menghilangkan sel-sel darah mati. Tak hanya itu, bekam juga memberikan elemen penting bagi tubuh untuk menyembuhkan berbagai macam masalah kesehatan.
Beradasarkan jenisnya, terapi bekam terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Terapi bekam kering, yang dipraktikkan dengan memasukan udara panas ke dalam wadah pada titik-titik tubuh tertentu atau pada bagian tubuh yang terasa sakit.
2. Terapi bekam basah yang menggunakan metode sama dengan bekam kering. Hanya saja, pada bekam basah, sebelum wadah yang berisi udara panas diletakan pada permukaan kulit, pebekam akan menusukkan terlebih dahulu jarum
Apa saja manfaatnya?
Selain bermanfaat untuk gaya hidup sehat, terapi bekam memberikan banyak manfaat bagi kesehatan seperti :
1. Membantu meringankan masalah pencernaan yang meliputi tidak nafsu makan, maag, diare, penyakit gastrointestinal dan retensi air .
2. Membantu meningkatkan aliran darah sehingga memberikan manfaat dalam meringankan peradangan pada jerawat dan mengencangkan kulit.
3. Membantu mengatasi masalah yang berhubungan dengan saluran pernapasan seperti membantu proses penyembuhan flu, batuk, asma, infeksi, alergi dan tuberkulosis.
4. Memberikan efek rileks pada otot-otot yang tegang dan meringankan kekakuan yang berhubungan dengan sakit punggung kronis serta nyeri leher, migrain, rematik, dan kelelahan.
Karena manfaatnya inilah, beberapa atlet secara berkala melakukan terapi bekam untuk meningkatkan kinerja dan mengurangi kekakuan, kram otot, nyeri sendi dan jaringan parut yang disebabkan oleh cedera.
Bagi Anda yang mempunyai masalah gangguan perdarahan seperti hemofilia atau Anda yang sedang menjalani perawatan dengan antikoagulan, tidak dianjurkan untuk menjalani terapi bekam. Sebab, terapi ini justru akan memperburuk kondisi kesehatan. Selain itu, terapi bekam juga berpotensi menyebabkan pembekuan darah, sehingga untuk mencegah terjadinya hal tersebut, Anda harus berpuasa dan tidak melakukan hubungan seks selama 48 jam sebelumnya. Tak hanya itu, alat yang digunakan untuk melakukan bekam digunakan lebih dari satu orang sehingga apabila terapis tidak menjaga kebersihan dari alat setelah digunakan oleh satu orang ke orang berikutnya maka bisa menyebabkan penyakit menular.
Nah, bagi Anda yang ingin memilih terapi bekam sebagai pengobatan alternatif, jangan lupa untuk mengonsultasikannya terlebih dulu dengan dokter, ya! Semoga bermanfaat! (*/one)