
Palapanews.com- Para guru dan karyawan Yayasan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Ash Shiddiqiyyah Serua Indah Ciputat mendemo kantor Sekretariat Pengadaan Tanah, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Tangsel, Ruko Malibu, Jalan Pahlawan Seribu Serpong, Senin (8/5/2017). Mereka menuntut segera membayar lahan seluas 1400 meter setara dengan Rp 1,3 miliar.
Kepala SDIT Ash Shiddiqiyyah, Paisal Arifin mengatakan aksi ini bagian dari tuntutan kepada BPN segara membayar lahan seluas 1,3 hektar yang dikelolanya itu akan dilintasi Tol Serpong Cinere.
“Kami melakukan aksi untuk menuntut pembayaran lahan sekolah kami yang akan dilintasi Tol Serpong Cinere,” tegasnya.
Pembebasan lahan Tol Serpong Cinere, diakuinya mengganggu aktivitas sekolah. Kondisi ini juga berimbas terhadap penerimaan murid pada tahun ajaran baru 2017-2018.
“Sangat terganggu adanya pembebasan lahan bagi sekolah. Tahun ini penerimaan siswa biasanya sampai ratusan sekarang hanya puluhan siswa. Orangtua murid mengetahui jika sekolah akan pindah sehingga mereka enggan karena tidak ada kepastian pindah di mana,” ujarnya.
Menurutnya, BPN berjanji akan membayar dua tahap. Tahap pertama sebesar Rp 4,6 miliar membayar bangunan gedung sekolah sudah lunas lalu mereka berjanji dua minggu lagi dibayar. Namun hingga kini tidak ada kejelasan dan belum dibayar lahan sisanya.
Aksi dimulai sekitar pukul 12.30 WIB hingga 14.00 WIB dengan melakukan pembacaan Al quran bersama-sama dan bubar setelah mendapatkan kepastikan dari pihak BPN yang akan menjanjikan pembayaran pada 20 Mei ini. (nad)