Palapanews.com- Mati atau tidak difungsikannya Instalasi Pengolahan Air (IPA) milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng Kota Tangerang membuat Pengamat Politik dan Pemerintahan Indonesia, Hasanudin Bije angkat bicara.
Menurut Hasanudin Biji, seharusnya PDAM Tirta Benteng memberikan pelayanan terbaik air bersih kepada masyarakat, dan tidak perlu mematikan atau tidak dioperasikannya IPA milik PDAM Tirta Benteng. Diketahui, IPA tersebut memiliki fungsi yang amat penting dalam pengolahan air bersih.
“IPA milik PDAM Tirta Benteng harus tetap berfungsi. Jangan dimatikan, dan malah mengoperasikan IPA milik PT Moya Indonesia,” imbuh Bije.
Bije menambahkan, saat ini PT Moya Indonesia menjalankan bisnis air di Kota Tangerang, sedangkan PDAM Tirta Benteng melayani masyarakat akan kebutuhan air bersih. “Kalau saya lihat ini cukup aneh, kenapa PDAM Tirta Benteng malah memilih mengoperasikan IPA milik PT Moya Indonesia,” kata Bije seraya menegaskan, PDAM Tirta Benteng memiliki Plt Dirut dan ada Badan Pengawas, seharusnya dikaji dahulu.
“Ada apa ini sebenarnya, jangan ada alasan mematikan atau tidak dioperasikan IPA PDAM Tirta Benteng dengan alasan akan direnovasi. Apabila direnovasikan juga masih lama waktunya, seharusnya masih bisa dioperasikan IPA tersebut,” tegasnya.
Sebelumnya, Plt Dirut Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng Kota Tangerang, Ali Muâmin menjelaskan terkait mati atau tidak difungsikannya Instalasi Pengolahan Air (IPA) milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng Kota Tangerang yang menjadi pertanyaan besar bagi semua kalangan.
Menurut Ali Muâmin bahwa tidak dioperasikannya IPA milik PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang karena ingin diperbaiki.
âIPA tersebut dibangun sudah lama, dan kondisinya sudah tidak bagus, mulai karat hingga sistem sedimentasinya,â kata Ali Muâmin ketika dihubungi melalui telepon selularnya.
Ali menambahkan, dengan kondisi tersebut tentunya sangat mengganggu akan pengolahan air bersih.
âHanya 60 sampai 70 persen air bersih yang bisa dihasilkan oleh IPA milik PDAM Tirta Benteng, sehingga untuk saat ini IPA yang digunakan adalah milik PT Moya Indonesia,â katanya.
Untuk IPA milik PDAM Tirta Benteng sendiri akan direnovasi pada Oktober mendatang seletah pekerjaan perpipaan selesai.
Ali Muâmin juga menjelaskan, digunakannya IPA milik PT Moya Indonesia secara global lebih efektif dan efisien karena IPA tersebut hanya menggunakan satu mesin saja. âCukup menghemat energi dibanding IPA PDAM Tirta Benteng yang menggunakan empat mesin (4 IPA),â jelasnya. (ydh)