Palapanews.com – Pemerintah Indonesia mematok target menjadi kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia dan merealisasikan transaksi e-Dagang sebesar USD 130 miliar di tahun 2020.
Guna mewujudkannya itu pemerintah membutuhkan technopreneur-technopreneur muda penuh terobosan baru di bidang layanan dan usaha. Maka, pemerintah kemudian menggulirkan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital.
Dengan demikian maka diharapkan akan lahir generasi techopreneur muda yang tidak lagi sekadar menjadikan Indonesia sebagai negara tujuan pasar produk, tetapi sebaliknya menjadi produsen sekaligus inovator.
Prakoso Budi Susetyo, Deputi SDM Kementrian Koperasi dan UKM Republik Indonesia mengutarakan ada sejumlah faktor-faktor penting yang harus dimiliki oleh seorang pebisnis, agar usaha yang dirintisnya mencapai sukses.
“Yang pertama adalah kita harus terjun langsung dalam usaha tersebut. Lalu, kita juga harus disipllin dalam mengelola keuangan,” tegas Prakoso saat menjadi pembicara di kampus Universitas Multimedia Nusantara, Rabu (26/04/2017).
Selain itu juga pebisnis harus inovatif dan kreatif dalam menghasilkan produk serta jasa, termasuk juga harus menjaga link dan networking.
“Pastikan jadwal pengiriman barang untuk selalu on schedule,” tambah Prakoso yang juga memiliki pengalaman merintis bisnis bengkelnya di acaraUMN Startup Conference 2017 . (bd)
