
Palapanews.com – Masyarakat Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang harus mengeluarkan dana lebih besar untuk membeli air minum isi ulang dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini disebabkan lantaran pelayanan air bersih ke masyarakat yang dikelola oleh PDAM Tirta Kerta Raharja (TKR) Kabupaten Tangerang terganggu.
“Sudah seminggu ini air PAM mati, susah cari air buat keperluan,” ujar Minah (45) satu dari warga RT 01 / RW 11 Kelurahan Tanah Tinggi, Tangerang kepada Palapanews.com pada Minggu (5/2/2017).
Banyak masyarakat yang mengeluh dengan matinya air PAM ini. Mereka pun menyayangkan dengan pelayanan buruk yang diberikan pihak PDAM.
“Bayar terus tapi pelayanan seperti ini, air enggak netes sama sekali,” ucap Tanti (34) tampak emosi.
Ketua RT 01 / RW 11 Kelurahan Tanah Tinggi, Ali mengungkapkan, seluruh warga di lingkungannya yang menggunakan air PAM merasakan hal yang sama. Masyarakat kesulitan air bersih dan sampai saat ini belum ada bantuan dari pemerintah setempat atau pun dari pihak PDAM.
“Air PAM mati tuh sering banget di sini. Katanya laporannya ada pipa yang bocor. Belum ada bantuan air bersih. Biasanya kalau dulu air mati, disediakan mobil tangki air ke sini,” tutur Ali.
Sementara itu Dirut PDAM Kota Tangerang, Ali Mumin menjelaskan untuk wilayah Tanah Tinggi pelayanannya merupakan domain PDAM Tirta Kerta Rahardja Kabupaten Tangerang.
“Instalasi airnya memang di Cikokol, saat ini sedang mengalami gangguan,” imbuh Ali Mumin.
Ia menambahkan ada gangguan seperti pipa bocor di Jalan M. Yamin depan warung kuliner Laksa, Cikokol, Kota Tangerang. “Saat ini sedang dalam proses perbaikan,” jelasnya.
Warga yang berdampak dengan matinya air PAM tersebut untuk menyiasatinya mereka membeli air isi ulang galon. Air galon itu digunakan masyarakat untuk mandi serta kepeluan lainnya.
“Air PAM mati, saya beli air galon untuk mandi,” kata Rizki (28) satu dari warga sekitar.
Bahkan lelaki beranak satu itu harus mengeluarkan kocek lebih dalam mengantisipasi matinya air PAM ini. Ia membeli air isi ulang seharga Rp10.000 per galonnya.
“Saya setiap harinya beli 5 galon, itu juga enggak cukup. Ngeluarin uang lebih Rp. 50.000 untuk beli galon setiap harinya. Dan sudah seminggu ini air PAM juga masih belum nyala, bisa tekor ini,” paparnya. (pp)