Palapanews.com- Sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga pada awal tahun 2017 ini. Seperti cabai rawit dan merah di Pasar Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), yang harganya tembus Rp120.000 sampai 130.000 per Kilogram.
Suharti (35) pedagang cabai di Pasar tradisional Ciputat menjelaskan kenaikan sudah muncul sebelum tutup tahun 2016 silam. Harga ini diakuinya terus merangkak naik hingga pada pekan ini mencapai Rp130 ribu untuk satu Kilogram.
“Harganya gila, untuk rawit merah mencapai Rp130 ribu per Kilogram sejak minggu kemarin. Makanya, kita tidak bisa stok banyak karena harganya yang mahal,” katanya menjelaskan.
Mahalnya harga cabai akibat banyaknya permintaan sedangkan stok barang sangat berbatas. Untuk memperoleh cabai, ia mengaku harus belanja di berbagai tempat salah satunya Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur dan daerah Bogor Jawa Barat.
“Barangnya memang susah tidak mudah diperoleh. Untuk mendapatkan barang harus ke Kramat Jati ataupun ke Bogor, sedikitnya ada dua tempat yang saya ambil barang,” katanya menambahkan.
Selain harga cabai rawit merah yang harganya selangit, harga cabang rawit hijau pun tak mau kalah. Harganya kini tembus Rp70 ribu per Kilogram, harga pada umumnya dikisaran Rp35 ribu per kilogram. Sedangkan cabang keriting masih diharga Rp50 ribu per kilogram dari harga normal Rp30 ribu.
“Akibat harga cabai terus melonjak penjualan saya menurun drastis. Biasanya penjualan cabai mencapai puluhan kilogram kini dibawah sepuluh kilogram,” pungkasnya.
Kasi Pengelolaan Informasi dan Analisa Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Edwin Qodriyanto mengungkapkan pihaknya tidak dapat berbuat banyak dengan kenaikan harga cabai. Meski begitu, pihaknya juga telah melakukan kerjasama dengan berbagai daerah soal pasokan hasil pertanian ke Tangsel.
“Cabai tidak termasuk bahan pokok sehingga tidak terlalu mengkhawatirkan. Nanti juga akan kembali normal pemerintah sendiri selama ini telah menjalin kerjasama dengan berbagai derah dalam mencukupi kebutuhan masyarakat dari hasil panen para petani,” katanya. (one)