
Palapanews.com- Kemeriahan perhelatan akbar Hut Ke-73 Kabupaten Tangerang diwarnai banyak keluhan. Dari lokasi parkir jauh hingga para pelaku usaha yang berdagang di lokasi acara yang mengaku sepinya omset penjualan mereka.
Keluhan datang dari pedagang nasi uduk Betawi, Hendra. Kata dia, dagangannya menurun drastis hari ini, Rabu (28/12/2016) bersamaan dengan dialihkannya parkir ke area yang sudah disediakan.
“Kemarin masih banyak penjualan, tapi hari ini, sejak parkiran di pindah ke area seberang froggy, dari pagi sepi banget mas,” ketusnya.
Keluhan selanjutnya datang dari Topan, pengusaha Bakso Wonogiri, dia mengeluhkan hal serupa. Pengunjung yang beli baksonya menurun drastis.
“Kenapa sih area parkir harus jauh dari lokasi acara. Seharusnya panitia berfikir juga efek dominonya bagi kami para pedagang. Sementara, kami kan bayar sewa tenda untuk bisa dagang disini. Boro-boro nutup modal ini mah,” gerutu Topan.
Warung Batok8, Sasih, yang menjual es krim, nudget, sosi dan penganan lainnya, dengan miris mengatakan, dua hari ini dirinya hanya mendapatkan Rp100 ribu. Sasih memutuskan untuk tidak melanjutkan berdagang di area HUT Kabupaten Tangerang, karena pemasukan sepi, tanggapan dari pihak panitia tidak ada respon sama sekali.
“Saya sudah coba ajukan keluhan kepada pihak panitia, malah tidak direspon sama sekali. Padahal janji diawalnya manis sekali. Kalau begini ceritanya, saya ga tau ya tenan kuliner lain sepi atau ramai, tapi saya minta dibalikin duit saja mas. Saya pengen keluar aja dari sini,” paparnya. (fit)