
Palapanews.com- Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) optimistis mampu menyelesaikan proyek pembangunan akses jalan ke Tandon Ciater tepat waktu. Saat ini, progress jalan di Kelurahan Ciater, Kecamatan Serpong, itu sudah mencapai 60 persen.
“Saat ini progressnya sudah 60 persen. Panjang jalan 874 meter dengan lebar 14 meter,” kata Kepala DBSMDA Kota Tangsel, Retno Prawati saat mendampingi inspeksi mendadak (sidak) Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany di proyek akses Tandon Ciater, Selasa (13/12/2016).
Retno menargetkan proyek tersebut rampung pada 30 Desember mendatang. Selain jalan, nantinya akses itu akan dilengkapi saluran air L_Gutter sepanjang 720 meter dan Box Culvert dengan panjang 100 meter.
“Konstruksinya menggunakan beton. Kita juga akan lengkapi jalan ini dengan saluran air,” kata Retno menambahkan.
Mantan Sekretaris Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten ini menambahkan pihaknya mengalami beberapa kendala pada pelaksanaan proyek itu. Antara lain, waktu pelaksanaan yang hanya tiga bulan, faktor cuaca dan sempat tidak mendapat izin dari warga.
“Kita sedang siapkan surat untuk warga, agar mengizinkan pekerjaan dilakukan hingga malam hari. Ini dilakukan untuk mempercepat pembangunan jalan menuju tandon,” katanya.
Akses menuju Tandon Ciater, menurut Retno saat ini masih menggunakan jalan milik perumahan Kencana Loka BSD. Nantinya, akses menuju Tandon Ciater ini akan melintasi bagian depan SMP Negeri 19 Kota Tangsel. Akses itu, nantinya bisa digunakan warga sekolah, yang saat ini aksesnya masih terbatas.
“Kawasan Tandon Ciater ini sudah menjadi ecowisata. Jadi, harus disiapkan akses yang baik,” terangnya.
Sementara Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan Tandon Ciater yang baru diresmikan awal Januari lalu itu bakal dijadikan objek wisata baru. Nantinya, tandon kedua yang dibangun Pemkot Tangsel itu dilengkapi berbagai fasilitas.
“Saya harapkan agar pengerjaan lebih dipercepat karena sudah dipenghujung akhir tahun,” tandasnya.
Airin mengingatkan agar proyek tersebut harus diselesaikan tepat waktu. Ia tidak ingin pengerjaan proyek fisik mangkrak dan dilanjutkan ditahun berikutnya.
“Saya minta pimpinan dinas tegas dan mengawsi pembangunan fisik. Saya tidak mau pengerjaan proyek asal-asalan dan merugikan warga,” tegasnya. (one)