Desainer Asal Tangsel Pamerkan Produk di Living World

Cantik, hasil karya desainer Tangsel diperagakan model di LiWo. (nad)
Cantik, hasil karya desainer Tangsel diperagakan model di LiWo. (nad)

Palapanews.com- Belasan desainer lokal asal Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memamerkan hasil karya busananya pada Festival Industri Kreatif yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat di Living World Alam Sutera, Serpong Utara, Kamis (17/11/2016).

Selain busana, ada beragam aksesoris yang turut dipamerkan. Mulai dari sepatu, sandal, kalung, tas lukis ataupun kulit, dan berbagai aksesoris lainnya tampak cantik dikenakan belasan model tersebut. Dipadukan dengan hasil busana dari tangan-tangan desainer lokal asal Tangsel.

Mulai dari bertemakan batik, kain songket, busana muslim syar’i, dress pesta, outfit untuk berlibur ke pantai, ke kantor dan acara resmi lainnya. Mereka berlenggak lenggok di atas runway yang dihias ratusan bunga Anggrek yang menjadi ikon Kota Tangsel.

Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany mengatakan para pelaku industri kreatif yang berpartisipasi dalam empat hari kedepan ini diharapkan bisa manfaatkan, memasarkan dan memamerkan produk.

“Tentunya kita jangan pernah pernah puas diri dan akan terus melakukan inovasi dari pengalaman-pengalaman sebelumnya. Saya berharap dengan adanya pameran ini semoga rezeki bertambah, kreatifitas nya juga bertambah,” tukas Airin.

Sementara Kabid Perindustrian pada Disperindag Koata Tangsel, Ferry Payacun mengatakan busana yang ditampilkan tak kalah dengan karya perancang terkenal, seperti Anne Avanti. “Hasil rancangan ini asli dari desainer yang rumah atau workshopnya di BSD, Bintaro, Pamulang, sampai ke Ciputat,” kata Ferry.

Menurutnya, hampir seluruh hasil rancangan diperuntukan untuk segala usia, mulai dari remaja sampai kaum ibu. Terlebih, Kota Tangsel terkenal memiliki desainer ternama. Ferry mengaku, yang terlibat kali ini merupakan desainer yang jam terbangnya sudah melanglangbuana.

“Tapi pada enggak sadar kalau itu hasil dari Tangsel, seperti Datik dari Pamulang, Nelty Fariza dari Pondok Aren yang memang mayoritas menghasilkan batik ternama. Sudah dipasarkan ke Tiongkok, Jepang dan Jerman,” papar Ferry.

Bicara soal harga, Ferry pun menjamin harganya sangatlah terjangkau. Mulai dari Rp 300 ribu sampai jutaan rupiah, tergantung bahan dan model yang didesain.

“IKM di Tangsel ini terutama fashion dan kuliner sudah mengisi mayoritas pasar di Indonesia. Dan menyumbang sebanyak 14 persen dari 8,9 persen perkembangan ekonomi secara menyuluh Kota Tangsel,” jelas Ferry. (nad)

Komentar Anda

comments