
Palapanews.com- Masalah sosial, yakni kemiskinan masih menjadi momok di Provinsi Banten, terutama kawasan Banten Selatan. Di daerah Lebak dan Pendeglang, angka kemiskinan terus meningkat.
Demikian diungkapkan Sekretaris Bidang Keilmuan Himpunan Mahasiswa Banten, Awadudin Angkrih dalam diskusi rutin yang digelar Himpunan Mahasiswa Banten. Diskusi ini secara rutin membahas soal masalah sosial dan politik di provinsi paling barat Pulau Jawa ini.
“Banyak persoalan yang terjadi di Provinsi Banten yang harus dibenahi oleh pemerintah, teruatama masalah kemiskinan yang terus meningkat di Banten bagian selatan,” kata Awad.
Menurut mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora ini, Banten akan maju jika ada komitmen yang nyata dari pemerintah. Namun, ia mengaku butuh perjuangan panjang lantaran banyak pejabat yang bermental rampok di Banten.
“Perlu komitmen nyata dari pemerintah untuk memperbaiki Banten, sejauh ini tidak sedikit kesenjangan yang terjadi di Banten. Terutama masalah kemiskinan dan pendidikan yang tidak merata di Banten Selatan,” kata Awad menambahkan.
Acara diskusi mingguan di Himpunan Mahasiswa Banten (HMB) pun, berjalan dengan suasana forum yang cukup dinamis. Khoirunisa salah satu mahasiswa baru dalam forum itu memaparkan tentang kondisi Banten.
“Di Banten, masalah pendidikan itu tidak sifnifikan. Kondisi pendidikan di Banten belum merata, dan masih tertinggal, apalagi di Banten Selatan,” papar Nisa. (rls/one)