Tangerang, PalapaNews.com – Program transportasi massal Bus Rapid Transit (BRT) di Kota Tangerang hingga kini belum berjalan. Akibatnya, halte yang sebelumnya sudah dibangun menjadi kumuh.
Bahkan di Karawaci, halte yang sudah lama berdiri itu dijadikan tempat singgah gelandangan dan pengemis (gepeng).
“Hampir setiap hari saya lewat jalan situ dan melihat halte tersebut dijadikan tempat singgah para gelandangan dan pengemis (gepeng),” kata Susanto, warga Karawaci.
Susanto berharap Pemkot Tangerang segera meluncurkan BRT, sehingga masyarakat Kota Tangerang bahkan masyarakat lainnya bisa menikmati fasilitas yang diberikan.
“Mudah-mudahan BRT bisa segera terlaksana, jangan sampai halte-halte yang berdiri kokoh menjadi kumuh karena tidak berjalannya program BRT,” jelasnya.
Sebelumnya, 10 unit armada Bus Rapid Transit (BRT) telah tiba di parkiran Gedung Pemkot Tangerang. Bus tersebut rencananya akan dioperasikan di dalam kota pada tahun 2016.
Bus berukuran 3/4 itu memiliki warna dominan hijau, kuning, merah dan biru. Pada badan bus terdapat tulisan Trans Kota Tangerang serta gambar Batik Cisadane dan menara Pintu Air 10 yang menjadi ciri khas Kota Tangerang. (nai)