Soal masalah sampah di Kota Tangerang, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang telah berupaya menerapkan paradigma baru pengelolaan sampah dengan memanfaatkan sampah menjadi sumber yang dapat dimanfaatkan, sehingga dapat bernilai ekonomis dengan turut melibatkan masyarakat didalamnya.
Hal inilah yang menjadi salah satu pertimbangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia untuk memberikan bantuan berupa delapan buah sepeda motor sampah dan mesin kompos.
Bantuan yang diberikan langsung oleh Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri (PKLN) KLHK, Ade Palguna Ruteka tersebut diberikan dalam Kegiatan Sosialisasi Infrastruktur Hijau dalam Pengelolaan Sampah yang diselenggarakan oleh KLHK yang diserahkan langsung kepada beberapa Ketua RW yang berasal dari Kelurahan Cimone, Cimone Permai, Cimone Jaya, Periuk, Cipondoh Makmur, Kunciran, dan Cibodas.
Wakil Walikota Tangerang, Sachrudin yang didaulat membuka kegiatan sosialisasi ini menyampaikan beberapa program Pemkot Tangerang dalam penanganan sampah yaitu melalui Program 1000 bank sampah dan Kampung Hijau yang didalamnya turut melibatkan komponen masyarakat.
“Pengelolaan sampah dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat di Kota Tangerang adalah tujuan yang ingin dicapai,” papar Sachrudin seraya mengatakan, masyarakat harus sebanyak mungkin terlibat dalam pengelolaan sampah, minimal melakukan pengurangan timbunan sampah. Saat ini sudah sekitar 17 persen sampah dapat tereduksi di sumber dan hanya sekitar 75 persen saja yang dibuang ke TPA Rawa Kucing.
Hampir sebagian besar masyarakat, kata Sachrudin masih menganggap sampah sebagai musuh yang harus dihindari karena menimbulkan bau yang tidak sedap dan dapat menimbulkan penyakit. Oleh karena itu, sampah harus disingkirkan jauh-jauh dari rumah dan menjadi tanggung jawab pemerintah dalam mengelolanya. Hal ini merupakan paradigma konvensional yang seharusnya sudah dihapuskan.
“Sampah bukan semata masalah akan tetapi sebuah berkah jika kita dapat mengelolanya menjadi produk yangbernilai ekonomis dengan reduce, recycle and reuse,” ujarnya.
Dengan sosialisasi yang diadakan oleh KLHK ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi peningkatan kualitas lingkungan hidup di Kota Tangerang, khususnya dalam pengelolaan sampah. Para peserta juga nantinya dapat menularkan pengetahuannya kepada masyarakat yang lain di sekitar tempat tinggalnya.
Dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, turut memicu semakin tumbuhnya komunitas-komunitas lingkungan di Kota Tangerang. Keberadaannya sebagai mitra Pemkot Tangerang dalam mengatasi persoalan lingkungan selama ini turut memberikan dampak positif pada kondisi lingkungan.
“Selain lingkungan jadi bersih dan sehat, kepedulian pada lingkungan juga turut mendapat apresiasi dari pemerintah pusat dengan diraihnya beberapa prestasi bidang lingkungan yaitu Adipura Kencana, Adipura sebagai Kota Metropolitan Terbersih,” pesannya. (*)