Palapanews- Pengerjaan proyek jembatan Kali Angke di Kota Tangerang dinilai lamban. Terlebih, peralatan yang digunakan pada proyek milik Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten itu sangat sederhana.
“Masa peralatannya kayak begitu (sederhana),” kata Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah sambil menunjuk peralatan proyek.
Pantauan di lapangan, memang hanya terlihat alat bor dan pemancang tiang sederhana yang hanya digerakkan oleh mesin diesel kecil, dan tidak terlihat alat berat yang biasa ada pada proyek-proyek pembangunan jembatan dengan tonase menengah keatas.
Percepatan penyelesaian pekerjaan pembangunan jembatan Kali Angke, menurutnya sangat mendesak mengingat fungsi jembatan yang menghubungkaan jalan provinsi yang padat arus lalu lintasnya. Selain tentunya sebagai bagian dari solusi masalah banjir yang sering terjadi di Ciledug Indah.
“Ini kan jalan tiap hari macet, kalau belum kelar kasihan mereka (Pengguna Jalan). Takutnya kalau belum kelar keburu musim hujan lagi,” Sambungnya.
Arief juga menegaskan pihaknya sebenarnya sudah beberapa kali menyurati provinsi terkait pelaksanaan pembangunan jembatan Kali Angke. “Apa kita perlu turun tangan sendiri,” Tegasnya.
Pembangunan Jembatan Kali Angke di Jalan KH Hasyim Ashari, Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah terkesan berjalan lamban. Mengingat pembongkaran jembatan sudah dilaksanakan sejak tahun 2014, namun proyek yang diperkirakan menelan dana Rp8 miliar yang bersumber dari APBD Provinsi Banten sampai bulan September 2015 belum menunjukkan progres yang berarti.
“Jembatan Kali Angke sangat penting perannya dalam menunjang aksesibilitas Warga Kota Tangerang dan sekitarnya,” terangnya. (nai)