Palapa News – Satu dari tujuh pelaku perampokan toko emas di Tambora, Jakarta Barat, beberapa hari lalu disinyalir warga Kota Tangerang Selatan. Kodrad Abu Amar (30) telah pergi meninggalkan rumah selama empat hari dan membuat keluarganya cemas.
“Jum’at (15/5/2013-red) pagi menantu saya pamit sama anak saya” ungkap Muhammad Yasin (65), mertua Kodrat saat ditemui Senin (18/3/2013).
”Umi, Aa pamit mau nengokin ibu di kampung sedang sakit,” terang Yasin menirukan ucapan Kodrat kepada sang istri Nia Kurniati (25) ditemui di depan kediamannya di jalan Masjid Darul Mualimin RT 03/07, Kelurahan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren.
Keesokan harinya, lanjut Yasin, keluarga mulai dihinggapi perasaan gundah. Kodrat tak pulang tanpa memberikan kabar kepada istrinya selama berada di Sukabumi, Jawa Barat. Keluarga bertambah khawatir setelah melihat ramainya tayangan berita di televisi.,
Tayangan berita menginformasikan aparat Resmob Polda Metro Jaya berhasil menangkap komplotan tersebut di Mustika Jaya, Bekasi. Tiga dari tujuh komplotan perampok toko emas masing-masing Makmur alias Bram, Armand dan Kodrad alias Polo ditembak mati karena melakukan perlawanan saat akan ditangkap.
“Kantornya bilang sudah ga masuk kerja, terus kan namanya sama” kata pensiunan guru SD di Tanah Abang asal Bima, Nusa Tenggara Barat.
“Kan namanya ada di situ. Perasaan keluarga kayaknya benar itu mantu saya,” ujar pria paruh baya berjenggot dan kopiah putih ini. Yasin menambahkan, kepada keluarga Kodrat mengaku bekerja sebagai ahli komputer. “Kantornya di daerah di BSD,” tambahnya.
Aparat Polda Metro Jaya melansir, Makmur alias Bram, otak pelaku perampokan toko emas “Terus Jaya” yang tewas ditembak merupakan salah satu anggota jaringan teroris kelompok Abu Umar.(Kb6/yud)