32 Tenaga Kesehatan Puskesmas Panggarangan Susun SOP Tanggap Darurat Tsunami

Palapanews.com — Sebanyak 32 tenaga kesehatan Puskesmas Panggarangan menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) tanggap darurat gempa dan tsunami dalam Workshop Puskesmas Tangguh Bencana yang digelar PUSTANA.

Workshop ini juga menandai peluncuran buku panduan kesiapsiagaan bencana khusus untuk fasilitas kesehatan pesisir. Berlangsung selama lima jam di Aula Lantai 2 Puskesmas Panggarangan pada 25 Nopmeber 2025, kegiatan ini dipandu dua fasilitator.

Ada Anis Faisal Reza (Abah Lala), Direktur Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS) yang menjelaskan analisis risiko bencana dan Aan Anugerah, praktisi kebencanaan berpengalaman dalam edukasi kesiapsiagaan masyarakat.

Tenaga kesehatan memperoleh pemaparan materi mulai dari skenario dan konteks risiko, asesmen risiko partisipatif, hingga simulasi tabletop exercise. Metode ini dirancang untuk memperkuat pemahaman tenaga kesehatan tentang peran mereka sebelum, saat, dan setelah bencana terjadi.

“Puskesmas memiliki peran vital saat bencana terjadi. Mereka harus tetap bisa memberikan layanan kesehatan darurat bahkan dalam kondisi terburuk. Karena itu, SOP yang jelas sangat diperlukan,” ujar Aan Anugerah.

BACA JUGA : Festival Sagara Asih : Pembelajaran Mitigasi Bencana Berbasis Kearifan Lokal untuk Anak Pesisir Lebak

Dalam workshop ini, PUSTANA juga meluncurkan buku panduan berjudul “Protokol Kesiapsiagaan dan Respons Bencana: Gempa Bumi dan Tsunami – Panduan untuk Puskesmas Panggarangan.” Buku tersebut ditujukan bagi tenaga kesehatan puskesmas di wilayah pesisir untuk menghadapi risiko gempa dan tsunami.

Sebelum workshop, GMLS telah mengadakan sesi live Instagram bertajuk “Siaga Hadapi Bencana: Kolaborasi Menuju PUSTANA” bersama Deni Apriatna, Ketua Desa Tangguh Bencana (Destana) Situregen, dan Encep Suprayoga, perawat sekaligus Ketua Tim Gerak Cepat (TGC) Puskesmas Panggarangan.

“Harapan besar agar program ini mampu mewujudkan Puskesmas yang selalu siap dan tangguh menghadapi bencana,” tegas Encep dalam sesi live tersebut.

Melalui program PUSTANA, GMLS berharap Puskesmas Panggarangan dapat menjadi model ketangguhan fasilitas kesehatan pesisir, memastikan layanan kesehatan tetap berjalan optimal bahkan dalam situasi darurat bencana. GMLS berencana mereplikasi program ini di puskesmas lain di kawasan pesisir Lebak Selatan.(rls/bd)