Palapanews.com- Disfungsi ereksi adalah kondisi yang membuat seseorang kesulitan mencapai atau mempertahankan ereksi saat berhubungan seksual. Dulu, masalah ini lebih banyak ditemukan pada pria berusia lanjut, tetapi kini disfungsi ereksi juga semakin sering terjadi pada usia muda. Selain memengaruhi keharmonisan hubungan, kondisi ini juga dapat menghambat program perencanaan kehamilan.
Penyebab Disfungsi Ereksi pada Usia Muda
Menurut dr. Christian Christopher Sunnu, Dokter Spesialis Andrologi Eka Hospital BSD, ereksi yang normal bergantung pada kesehatan pembuluh darah, saraf, otot, dan hormon. āGangguan pada salah satu elemen tersebut dapat menyebabkan disfungsi ereksi,ā ujarnya.
Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 1-14% pria di bawah usia 40 tahun mengalami disfungsi ereksi. Pada usia muda, penyebabnya lebih sering berkaitan dengan faktor psikologis dan gaya hidup, meskipun kondisi kesehatan tertentu juga bisa menjadi pemicu.
Faktor yang meningkatkan risiko disfungsi ereksi pada usia muda antara lain:
- Stres pekerjaan
- Konflik dalam hubungan
- Pengalaman seksual traumatis
- Konsumsi alkohol berlebihan
- Jarang berolahraga
- Gangguan tidur
- Penyakit metabolik, seperti diabetes, hipertensi, obesitas, atau kolesterol tinggi
- Kadar testosteron rendah
āPaparan berlebihan terhadap pornografi juga dapat memengaruhi fungsi seksual pria muda,ā tambah dr. Sunnu. Ekspektasi seksual yang tidak realistis dapat mengganggu respons seksual secara alami.
Gejala Disfungsi Ereksi
Gejala utama disfungsi ereksi adalah kesulitan mempertahankan ereksi saat berhubungan seksual. Gejala lainnya meliputi:
- Ereksi yang tidak bertahan lama atau terasa kurang kuat
- Penurunan gairah seksual
- Berkurangnya ereksi spontan, seperti di pagi hari
- Kecemasan terkait performa seksual
Cara Mengatasi Disfungsi Ereksi
Menurut dr. Sunnu, penanganan disfungsi ereksi harus dilakukan secara menyeluruh. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Perubahan Gaya Hidup
Gaya hidup sehat memainkan peran penting dalam mengatasi disfungsi ereksi. Beberapa langkah yang dianjurkan meliputi:
- Berhenti merokok
- Mengurangi konsumsi alkohol
- Berolahraga rutin minimal 30 menit sehari
- Mengonsumsi makanan sehat, terutama yang kaya zinc dan omega-3
- Mengelola stres melalui meditasi atau hobi
- Menjaga berat badan ideal
- Cukup tidur setiap malam
2. Konseling Psikologi
Jika stres atau kecemasan menjadi penyebab utama, konsultasi dengan psikolog atau psikiater dapat membantu mengatasi masalah ini.
3. Pengobatan Medis
Konsultasikan dengan dokter spesialis andrologi untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Beberapa obat, seperti sildenafil (Viagra), tadalafil (Cialis), dan vardenafil (Levitra), dapat membantu meningkatkan aliran darah ke penis.
4. Tindakan Medis Lain
- Terapi hormon: Cocok untuk pria dengan kadar testosteron rendah.
- Penis pump: Menggunakan alat vakum untuk meningkatkan aliran darah ke penis.
- Injeksi obat: Obat seperti alprostadil dapat disuntikkan langsung ke penis.
- Operasi: Jika metode lain tidak efektif, operasi seperti implan penis atau perbaikan pembuluh darah bisa menjadi solusi.
5. Pengobatan Herbal
Beberapa herbal, seperti ginseng dan L-arginine, menunjukkan potensi membantu disfungsi ereksi. Namun, Dr. Sunnu mengingatkan bahwa herbal harus digunakan dengan hati-hati dan selalu dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
Kesimpulan
āPada usia muda, gaya hidup tidak sehat adalah penyebab utama disfungsi ereksi. Pola makan tinggi gula, lemak trans, dan stres berkepanjangan dapat memengaruhi kesehatan seksual,ā jelas dr. Sunnu.
Jika Anda mulai merasakan gejala disfungsi ereksi, segera konsultasikan dengan dokter spesialis andrologi. Penanganan dini dapat membantu mengembalikan fungsi seksual dan mencegah masalah lebih lanjut. (red)