Tips Aman Travelling bagi Diabetesi

Palapanews.com- Travelling merupakan kegiatan yang menyenangkan dan sering kali menjadi pilihan untuk melepas diri dari rutinitas. Namun, bagi diabetesi, bepergian memerlukan perhatian khusus agar kesehatan tetap terjaga. Menyambut Hari Diabetes Sedunia pada 14 November 2024, kita akan mengulas bagaimana diabetesi bisa tetap nyaman dan aman saat bepergian. Diabetes merupakan penyakit kronis yang menuntut pengelolaan gula darah yang ketat, sehingga ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan ketika seorang diabetesi melakukan perjalanan.

Persiapan yang Cermat agar Aman Selama Perjalanan

Dr. Rudy Kurniawan, Sp.PD, MM, MARS, Dip.TH, Dip.SN, DCD, FRSPH, seorang Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Travel Health Expert dari Eka Hospital BSD, menegaskan pentingnya persiapan yang matang bagi diabetesi sebelum bepergian. ā€œMembawa persediaan obat yang cukup adalah hal utama dalam persiapan perjalanan bagi diabetesi. Diabetesi sebaiknya membawa obat-obatan pribadi seperti insulin, obat oral, dan alat pengukur gula darah dengan jumlah lebih banyak dari yang biasa diperlukan,ā€ ungkap dr. Rudy. Hal ini penting untuk mengantisipasi keterlambatan atau perubahan rencana perjalanan yang tak terduga.

Dr. Rudy juga menyarankan agar obat-obatan disimpan di tempat yang mudah dijangkau dan sesuai petunjuk penyimpanan. ā€œInsulin, misalnya, sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk agar tetap efektif,ā€ tambahnya.

Perhatikan Asupan Makanan Selama Perjalanan

Selain membawa persediaan obat, diabetesi juga perlu memperhatikan asupan makanan. ā€œSering kali, pola makan berubah saat bepergian, sehingga membawa camilan sehat yang kaya serat dan rendah gula adalah langkah bijak,ā€ ujar dr. Rudy. Beberapa pilihan camilan seperti kacang-kacangan, buah-buahan segar, dan bar rendah gula dapat membantu diabetesi menjaga kadar gula darah tetap stabil. Dengan membawa makanan sendiri, diabetesi bisa lebih mudah mengontrol asupan gula selama perjalanan.

Perencanaan Khusus untuk Aktivitas Fisik

Bagi diabetesi yang ingin melakukan aktivitas fisik intens seperti hiking, persiapan tambahan sangat diperlukan. ā€œHiking adalah kegiatan fisik yang cukup berat dan dapat memengaruhi kadar gula darah, sehingga membawa perlengkapan medis yang lengkap dan mudah diakses menjadi keharusan,ā€ jelas dr. Rudy. Ia menyarankan agar diabetesi membawa persediaan insulin dan obat-obatan lebih banyak dari biasanya, terutama saat berada di lokasi jauh dari fasilitas medis. ā€œInsulin sebaiknya disimpan dalam wadah pendingin portabel untuk menjaga suhunya,ā€ tambahnya.

Vaksinasi untuk Mencegah Komplikasi

Menurut dr. Rudy, vaksinasi juga penting untuk diabetesi yang hendak bepergian, terutama untuk mencegah risiko komplikasi. ā€œAda beberapa vaksin yang direkomendasikan bagi diabetesi agar tubuh tetap dalam kondisi optimal selama perjalanan,ā€ ujar dr. Rudy.

Dengan persiapan matang dan langkah-langkah pencegahan yang tepat, diabetesi bisa menikmati perjalanan dengan aman dan nyaman. Hari Diabetes Sedunia tahun ini menjadi momen tepat untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pengelolaan diabetes, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun saat bepergian.

Berikut ini vaksinasi yang dianjurkan:

1. Vaksin Influenza (Flu)
Bagi diabetesi, infeksi flu bisa sangat berbahaya karena dapat memperburuk kadar gula darah, serta meningkatkan risiko komplikasi serius seperti pneumonia. Vaksin flu tahunan sangat dianjurkan untuk diabetesi, terutama untuk mencegah komplikasi yang dapat membahayakan tubuh.

2. Vaksin Pneumonia
Diabetesi memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan infeksi pneumonia dan mengalami komplikasi serius akibat infeksi ini. Infeksi pneumokokus bisa sangat berbahaya karena dapat memengaruhi paru-paru dan memperburuk kondisi diabetes. Vaksin pneumonia ini sangat direkomendasikan para diabetesi, terlebih yang berusia di atas 65 tahun atau memiliki masalah kesehatan lain yang memperburuk kondisi tubuh.

3. Vaksin Hepatitis B
Melakukan vaksinasi hepatitis B ini dapat mengurangi risiko infeksi virus ini pada diabetesi, sebab virus ini dapat mengganggu fungsi hati dan memperburuk kondisi diabetes. Penyakit ini bisa menyebabkan kerusakan hati yang parah dan berpotensi mengarah pada sirosis atau kanker hati. Vaksin hepatitis B sangat dianjurkan untuk diabetesi, terutama bagi mereka yang berusia lebih dari 60 tahun atau yang memiliki faktor risiko tambahan.

4. Vaksin Tetanus, Difteri, dan Pertusis (TDAP)
Vaksin TDAP melindungi tubuh dari tiga penyakit serius: tetanus, difteri, dan pertusis (batuk rejan). Meskipun tetanus dan difteri bukan infeksi yang sering terjadi, kedua penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius jika terinfeksi. Selain itu, pertusis atau batuk rejan adalah penyakit menular yang dapat menyebabkan batuk parah dan berisiko bagi diabetesi, terutama pada usia lanjut atau mereka yang memiliki gangguan pernapasan.

5. Vaksin Herpes Zoster (Shingles)
Herpes zoster, atau cacar ular, adalah infeksi yang disebabkan oleh reaktivasi virus varicella-zoster, yang juga menyebabkan cacar air. Diabetesi yang berusia 50 tahun ke atas, lebih berisiko mengembangkan herpes zoster, yang dapat menyebabkan nyeri hebat dan komplikasi lainnya, seperti neuralgia pasca-herpetik, yakni rasa sakit yang terus berlangsung bahkan setelah infeksi sembuh.

Dengan persiapan yang tepat, diabetesi dapat menikmati perjalanan dengan aman, nyaman, dan percaya diri, tanpa harus khawatir. Terutama lakukan vaksinasi, dengan konsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam atau konsultan diabetes atau dokter spesialis kesehatan perjalanan (travel health), sebab vaksinasi adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi penyandang diabetes dari infeksi yang dapat memperburuk kondisi kesehatan. (red)

Komentar Anda

comments