Palapanews.com- Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimta) terus berupaya meningkatkan kualitas kehidupan warganya dengan meluncurkan program Pengembagnan Kawasan Kampung Tematik. Program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih tertata, berdaya saing, dan bernilai ekonomi bagi masyarakat.
Kepala Dinas Perkimta Kota Tangsel, Aries Kurniawan mengatakan pada tahun anggaran 2024 ada lima titik program pengembangan Kawasan Kampung Tematik yang digarap Dinas Perkimta Kota Tangsel. Kawasan tersebut, adalah Kampung Konveksi yang berlokasi di Kelurahan Jurang Mangu Barat, Kampung Gowes Bambu Kuning yang berlokasi di Kelurahan Perigi Baru, Kampung Dekor Kelurahan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kawasan tematik kampung tempe di kelurahan Kedaung kecamatan Pamulang dan Kawasan tematik kampung Ekowisata di Kelurahan Keranggan kecamatan Setu.
“Kampung Tematik ini merupakan inisiatif yang menggabungkan konsep pembangunan lingkungan dengan tema tertentu yang sesuai dengan potensi lokal dan budaya masing-masing kampung. Program ini merupakan salah satu cara untuk memberdayakan masyarakat, meningkatkan ekonomi lokal, serta memperindah wajah kota,” kata Aries Kurniawan.
Untuk Kampung Konveksi di Jurang Mangu Barat, ada sejumlah pekerjaan yang dilakukan. Seperti pembangunan U-dith, pemasangan tiang PJU dan lampu solar sel, pembuatan vertikal garden, penyediaan tempat sampah, sampai pembangunan gapura yang menandakan kawasan Kampung Konveksi.
Sementara di Kampung Gowes Bambu Kuning, penataan atau pekerjaan yang dilakukan antara lain pengadaan lampu penerangan sebanyak 34 unit, pengadaan jalur sepeda/marka jalan, pembangunan area parkir sepeda, pembuatan mural dinding, penanaman 144 pohon bambu kuning dan pekerjaan lainnya.
“Kami ingin agar setiap kampung memiliki ciri khas yang dapat memperkuat identitas lokal, sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi warga setempat,” Aries menambahkan.
Aries berharap Kampung Tematik menjadi model baru dalam pembangunan kota yang berbasis pada potensi lokal dan partisipasi aktif masyarakat. Dengan demikian, diharapkan akan tercipta lingkungan yang lebih harmonis, kreatif, dan berkelanjutan.
“Program ini tidak hanya fokus pada aspek ekonomi, tetapi juga pada aspek sosial dan budaya, di mana masyarakat dilibatkan dalam setiap tahap perencanaan dan pelaksanaan. Kami berharap program ini dapat dijadikan sebagai contoh bagi kota-kota lain di Indonesia dalam menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan ramah bagi semua kalangan,” tandasnya.
Sementara Kepala Bidang Permukiman Anung Indra Kumara mengatakan pihaknya sudah melakukan sosialisasi terkait rencana penataan kawasan tematik. Seperti yang dilakukan di Aula Kelurahan Jurang Mangu Timur pada 3 September 2024 lalu. Di lokasi, pihaknya melakukan Sosialisasi Pekerjaan Penataan Kawasan Tematik “Kampung Konveksiā.
“Perencanaan kegiatan dan aktifitas masyarakat tersebut, tentunya juga harus disesuaikan degan konsep lingkungan hunian yang akan dilakukan penataan. Penataan kawasan disesuaikan dengan tema ciri khas/ muatan lokal warga setempat seperti gapura, saluran drainase, PJU, vertical garden, APAR, papan informasi, tempat sampah, street furniture (tempat duduk dll), mural ciri khas, pembangunan ruang publik (jika tersedia lahan aset yang bisa digunakan). Selain memperhatikan aspek fisik juga diperlukan pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan stakeholder terkait,” tandasnya. (*)