Palapanews.com- Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang yang baru-baru ini meluncurkan desain motif batik khas Kota Tangerang yang dinamai “Sundara Loka”, telah resmi tercatat sebagai karya cipta yang dilindungi hak cipta. Hal tersebut, tercatat dalam Surat Pencatatan Ciptaan dari Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk motif batik yang baru diluncurkan.
Dalam kesempatannya, Penjabat (Pj ) Wali Kota Tangerang, Nurdin, mengungkapkan rasa syukurnya atas hasil karya masyarakat Kota Tangerang, melalui lomba desain motif batik yang diselenggarakan oleh Pemkot yang telah memiliki catatan resmi pada HAKI.
“Alhamdulillah, hari ini Direktorat HAKI telah menerbitkan Hak Cipta untuk Desain Batik yang baru saja diluncurkan,” ujar Nurdin, Selasa, 5 November 2024.
Nurdin kembali menjelaskan, desain motif batik tersebut memadukan ikon-ikon penting Kota Tangerang, seperti Masjid Al Azhom, Jembatan Berendeng, Pintu Air Sepuluh, dan Masjid Kali Pasir.
“Desain ini mencerminkan berbagai identitas serta sejarah panjang Kota Tangerang,” ucapnya.
Tentunya, kata Penjabat Wali Kota, setelah memiliki hak cipta, motif ini akan menjadi kebanggaan baru dan mencerminkan identitas atau ciri khas Kota Tangerang.
“Melalui desain batik ini, saya berharap dapat menyatukan masyarakat dengan simbol yang mencerminkan keunikan dan kekayaan budaya lokal di Kota Tangerang,” ungkap Nurdin.
Mantan Kepala Pusdatin Kemendagri ini, berharap, batik “Sundara Loka” tidak hanya sebatas karya namun juga menjadi salah satu ikon kebanggaan.
“Mudah-mudahan ke depan, dengan hadirnya desain batik baru ini, dapat berperan dalam memperkenalkan Kota Tangerang di tingkat nasional maupun internasional melalui seni batik yang bernilai tinggi,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Kota Tangerang Indri Astuti menyatakan, Sundara Loka kini terlindungi secara hukum dari penggunaan yang tidak sah. Hal ini juga memberikan kesempatan bagi para perajin dan pelaku industri kreatif di Kota Tangerang untuk mengembangkan produk berbasis batik dengan lebih percaya diri, serta menjadikannya sebagai produk unggulan daerah.
“Pemkot Tangerang berharap, motik batik Sundara Loka dapat semakin dikenal masyarakat luas. Sekaligus meningkatkan potensi ekonomi kreatif daerah,” katanya.
“Ke depannya, diharapkan motif batik ini dapat dijadikan sebagai bagian dari identitas Kota Tangerang dalam berbagai kesempatan. Baik dalam acara formal maupun sebagai produk suvenir yang memperkenalkan Kota Tangerang,” tambahnya.
Sebagai informasi, Sundara Loka berasal dari bahasa Sansekerta. Sundara bermakna keindahan, sedangkan loka berarti dunia atau tempat. Nama ini mencerminkan keindahan Kota Tangerang sebagai tempat yang harmonis dan sejahtera.
Motif batik menyerupai lereng bermakna kesucian dan kekuatan. Menggambarkan keanekaragaman Kota Tangerang yang kaya akan budaya, wisata cagar budaya dan sejarah yang memancarkan keindahan dari keanekaragaman dengan makna dan harapan.
Agar kehidupan di Kota Tangerang selalu dipenuhi dengan keharmonisan, kebahagiaan, kesejahteraan, rasa kasih sayang dan saling mencintai. Memiliki kombinasi warna dengan dominasi warna khas Kota Tangerang, yaitu biru dan kuning.
Motif batik Sundara Loka diambil dari elemen khas Kota Tangerang yaitu, dayung di Sungai Cisadane, Perahu Naga, Jembatan Berendeng, Bendung Pintu Air Sepuluh, Masjid Kalipasir, Kelenteng Boen Tek Bio, Masjid Raya Al-A’zhom, dan Museum Benteng Heritage. (adv)