Trik Meningkatkan Daya Saing Daerah ala 3 Pasangan Calon Kepala Daerah Kota Tangerang

Palapanews.com Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) merupakan instrumen pengukuran daya saing pada tingkat provinsi dan kabupaten/kota yang dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Untuk Kota Tangerang sendiri, IDSD dengan nilai 2,28, angka ini dibawah nilai IDSD rata-rata kabupaten/kota di Provinsi Banten yakni 2,54 dan angka IDSD nasional 3,22.

Dalam kesempatan debat ini, pasangan Faldo Fadlin menyampaikan, berbicara daya saing daerah tidak terlepas dari kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang berada di Kota Tangerang. Diketahui, Kota Tangerang ditopang oleh industri pengolahan, pergudangan, dan transportasi.

“Kota ini awalnya kota industri yang seharusnya mampu menyuplai SDM-SDM yang bisa menumbuhkan industri di Kota Tangerang, dan kita bisa ngebalap IDSD Provinsi Banten, bahkan nasional,” ungkap Faldo.

Pria berusia 34 tahun ini pun memiliki strategi yang akan dilakukan untuk meningkatkan daya saing seperti melakukan kombinasi dan sinergi antara pengusaha dan pemerintah agar ada kepastikan tumbuhnya SDM lokal di Kota Tangerang agar mendapatkan akses industri.

“Kita juga akan melakukan inovasi, dengan cara melibatkan UMKM-UMKM yang ada di Kota Tangerang. Sebab, kita tidak ingin mereka membuka industri tanpa mengajak masyarakat tumbuh, dengan adanya inovasi ini tentunya akan menaikan level perusahaan dari mikro menjadi menengah jadi perusahaan itu akan besar,” paparnya seraya menambahkan, pasangan anak muda ini juga akan melakukan kerjasama dengan institusi akademik dan pendidikan untuk melakukan riset. “Dengan adanya riset tersebut akan menghasilkan ide-ide serta akan memberikan insentif bagi masyarakat yang menemukan
hasil-hasil inovatif, sehingga daya saing naik,” paparnya.

Amarullah juga mengatakan, probelama yang terjadi saat ini adalah kualitas sumber daya manusia di Kota Tangerang. Di mana, pihaknya akan memperhatikan khusus para generasi muda yakni tingkatan SMA/SMK yang juga menjadi tangguungjawab, walaupun berada dibawah naungan Provinsi Banten.

“Kita harus melakukan kompetensi bagi masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia sehingga mampu menggali potensi-potensi yang ada,” ujarnya seraya menambahkan, kompetensi yang harus dilakukan itu sekitar 2 ribu, sedangkan kompetensi yang baru ada ini sekitar 200-an.

“BLK harus ditingkatkan kembali, jangan sampai BLK ini dilakukan hanya sebatas menggugurkan kewajiban saja. UMKM juga harus diperhatikan lebih mendalam dengan adanya perhatian dari pemerintah tentunya akan meningkatkan daya saing di Kota Tangerang,” tambahnya.

Sementara itu, Sachrudin memiliki trik sendiri untuk meningkatkan daya saing di Kota Tangerang yakni dengan membuka pusat bisnis, memudahkan perizinan, menciptakan SDM yang unggul serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk dapat bekerjasama untuk dapat menarik investor.

“Kota Tangerang ini merupakan pintu gerbang Indonesia karena lokasi bandara Soekarno-Hatta bereda di Kota Tangerang. Dengan demikian, peluang untuk meningkatkan daya saing daerah sangat terbuka lebar,” pungkas Sachrudin.

Maryono yang merupakan pendamping Sachrudin pun menambahkan, tentang bagaimana cara meningkatkan daya saing Kota Tangerang dengan cara melakukan promosi tentang Kota Tangerang seperti kualitas daerah hingga pariwisata yang dimiliki Kota Tangerang.

“Teknologi juga menjadi alat sebagai salah satu cara untuk mempromosikan Kota Tangerang,” jelasnya.(ydh)

Komentar Anda

comments