Palapanews.com– Aksi teatrikal tentang pelayanan air bersih dilakukan oleh sejumlah mahasiswa yang berasal dari Forum Aksi Mahasiswa (FAM) Tangerang yang berlokasi di depan pintu masuk pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Jumat, 16 Juni 2023.
Aksi teatrikal bertagar ‘Jangan Kapitalisasi Air Kami’ merupakan sebuah ungkapan yang berhubungan langsung dengan pelayanan air bersih yang dilakukan oleh Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Benteng yang bekerjasama dengan PT.Moya Tangerang.
Humas Aksi, Akbar Ridho mengatakan, aksi teatrikal ini dilakukan untuk merespon undangan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terkait klarifikasi tuntutan aksi yang sebelumnya dilakukan pada Selasa, 13 Juni 2023.
“Pertama kami hadiri undangan Pemkot Tangerang ini dengan aksi yang dikemas dengan teatrikal. Kemudian aksi teatrikal ini adalah bentuk tegas kami bahwa perjanjian antara Perumda Tirta Benteng dengan PT. Moya yang dinilai sarat akan kepentingan harus dibatalkan,” kata Akbar.
Akbar menerangkan, perjanjian antara Perumda Tirta Benteng (BUMD) dengan PT. Moya bersifat Build Operation Transfer (BOT) selama 30 tahun dan kontrak berbayar selama 25 tahun.
“Sekali lagi kami tegaskan bahwa sistem perjanjian tersebut bersifat Tak Or Pay yang sangat tidak masuk akal, belum lagi bicara kerugian yang dialami oleh perusahaan plat merah tersebut setiap tahunnya,” ungkapnya seraya menambahkan, perjanjian antara Perumda Tirta Benteng dan PT. Moya terkesan terburu-buru.
“Kami menduga adanya kepentingan di akhir masa jabatan kepala daerah, tentu dengan adanya investasi tersebut diduga pasti ada fee yang didapat, mengingat waktu kontraknya panjang,” imbuhnya.
Akbar menyampaikan, jika Proyek Strategis Nasional (SPN) ini bukan hanya untuk kepentingan investor dalam mencari keuntungan, melainkan harus juga memberikan dampak positif terhadap BUMD.
“Sejauh ini kita melihat kebelakang BUMD dalam hal ini PDAM TB selalu merugi, sebelumnya terdapat selisih penggunaan air sekitar 600 liter perdetiknya, artinya terdapat defisit sekitar Rp 6 miliar. Terlebih kalau mau jujur semua daerah yang menggunakan kerjasma dengan perusahaan swasta tersebut untuk menjalankan usaha BUMD selalu rugi, ada apa,” pungkasnya.
Diketahui, saat ini Perumda Tirta Benteng sedang menunggu calon Direktur Teknik dan Direktur Utama terpilih untuk menjalankan manajemen pelayanan air bersih. Dan, jajaran direksi tersebut nantinya juga berhubungan dengan proyek pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) untuk zona dua dan zona tiga dengan nilai investasi sebesar Rp 2,4 triliun.(ydh)