DJP Peduli, 250 Warga Operasi Katarak Gratis di Primaya Hospital

Palapanews.com- Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Banten bersama Primaya Hospital Pasar Kemis menyelenggarakan kegiatan bakti sosial operasi katarak gratis, Sabtu, 25 Februari 2023.

Bakti sosial ini diikuti oleh 250 peserta berusia 40 tahun ke atas yang berdomisili di Banten. Ini merupakan kolaborasi antara Primaya Hospital Pasar Kemis, Kanwil DJP Banten, PERDAMI, ERHA, dan Himpunan Bersatu Teguh.

Berdasarkan data dari International Agency for the Prevention of Blindness, Indonesia merupakan negara ketiga tertinggi di dunia yang penduduknya terganggu penglihatannya. Tahun 2020 ada sekitar 35 juta penduduk Indonesia terganggu penglihatannya dan 3,7 juta di antaranya buta. Sekitar 80 persen kebutaan disebabkan oleh katarak. Sedangkan, profil kesehatan Kabupaten Tangerang ditemukan 11.104 orang penderita katarak di tahun 2018, dan baru 1.729 penderita yang dioperasi.

Untuk itu, Kepala Kanwil DJP Banten Yoyok Satiotomo menggagas dilaksanakannya kegiatan operasi katarak gratis ini. Adapun biaya yang diperlukan untuk mewujudkan kegiatan operasi katarak gratis karena ini merupakan hasil dari donasi sponsor serta iuran para pegawai di lingkungan Kanwil DJP Banten mulai dari Kabupaten Lebak hingga Kota Tangerang Selatan.

Hasil screening yang dilaksanakaan pada hari Senin, 20 Februari 2023 dilakukan terdapat 173 pasien yang layak untuk dilakukan operasi. Namun, sesuai arahan Kakanwil DJP Banten bahwa untuk masyarakat yang belum mengikuti screening pada tanggal 20 Februari masih bisa mengikuti operasi katarak gratis dengan langsung datang ke RS Primaya

dr. Ida Ayu Purwaningsih selaku Direktur Primaya Hospital Pasar Kemis menyampaikan, sebagai rumah sakit yang mengutamakan keselamatan pasien, pastinya Primaya Hospital memberlakukan beberapa tahapan pemeriksaan atau skrining untuk memastikan peserta dalam kondisi layak atau tidak beresiko untuk menjalani tindakan operasi.

“Skrining yang dilakukan antara lain pemeriksaan oleh dokter mata, apabila hasil diagnosa termasuk kategori katarak maka dilanjutkan dengan pemeriksaan tensi darah dan Gula Darah Sewaktu (GDS),” katanya.

Ia menambahkan, dari skrining dapat dilihat apakah kondisi kesehatan pasien mendukung untuk dilakukan tindakan operasi. Apabila hasilnya baik maka lanjut untuk tindakan operasi, namun jika hasil kurang baik, peserta akan di observasi 30 menit dan diberikan obat-obatan.

“Jika waktu observasi selesai dan hasilnya tidak ada perbaikan maka pasien di pulangkan. Dan, pasien yang hasilnya bagus dapat melanjutkan untuk dioperasi,” imbuhnya.

CEO Primaya Hospital, Leona A. Karnali menambahkan, Primaya Hospital mendukung penuh program penanggulangan gangguan penglihatan yang dicanangkan oleh pemerintah, dan kegiatan bakti sosial operasi katarak gratis ini merupakan bentuk komitmen.

“Kami akan terus berupaya untuk terus bertumbuh guna menjangkau masyarakat secara lebih luas. Selain melalui bakti sosial, kami juga terus mengembangkan layanan kesehatan kami untuk memberikan solusi kesehatan terpercaya bagi masyarakat Indonesia,” ucapnya seraya menambahkan, kegiatan kemanusiaan operasi katarak gratis ini bertema “Sinergi Menyehatkan Negeri”, dilakukan guna menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa DJP sangat peduli atas isu-isu yang berkembang di masyarakat, termasuk isu kesehatan.(rls)

Komentar Anda

comments