Jelang Berakhir dari Jabatan, Sachrudin Minta Doa, Portas Pertanyakan Pekerjaan Rumah

Palapanews.com- Tepat empat tahun pasangan Arief R Wismansyah-Sachrudin memimpin Kota Tangerang pada periode kedua. Dimana, Rabu, 26 Desember 2018 lalu, keduanya dilantik oleh Gubernur Banten, Wahidn Halim sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang usai mengikuti konstelasi politik (pilkada) Kota Tangerang sebagai calon tunggal.

Dalam waktu empat tahun, kedua pasangan tersebut meluncurkan berbagai program yang bisa dinikmati oleh masyarakat. Dengan masa jabatan yang tersisa satu tahun lagi, Wakil Wali Kota Tangerang, Sachrudin pun meminta doa dari masyarakat Kota Tangerang.

“Minta doanya dari masyarakat agar saya bersama Pak wali untuk satu tahun ke depan bisa menjalakan tugas serta melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya,” kata Sachrudin, Senin, 26 Desember 2022.

Sachrudin menambahkan, berbagai program telah dan sedang dilaksanakan tersebut selama ini juga dilakukan evaluasi bersama-sama agar bisa ditingkatkan lagi. Selama ini, segala fasilitas dan sarana yang dimiliki oleh Pemkot Tangerang dipergunakan untuk melayani masyarakat.

“Agar segala kebutuhan hidup masyarakat bisa berjalan dengan baik,” paparnya.

Ketua Poros Tangerang Solid (Portas), Hilman Santosa menyikapi beberapa program yang belum maksimal ditengah masyarakat, seperti kesejahteraan masyarakat, pembangunan (infrastruktur), hingga penempatan aparatur sipil negara (ASN) yang tidak sesuai bidang yang disinyalir karena kepentingan politik.

Untuk soal kesejahteraan masyarakat, kata Hilman, di Kota Tangerang masih banyak warga yang belum tersentuh secara maksimal, khususnya warga yang kurang mampu.

“Cukup banyak warga kurang mampu yang belum terlayani secara menyeluruh dan mereka (warga) masih menunggu janji-janji manis saat kampanye,” imbuhnya seraya menambahkan, tiap tahun angka kemiskinan terus bertambah di Kota Tangerang, sehingga perlu adanya terobosan untuk menekan angka kemiskinan, dan warga yang kurang mampu juga harus diperhatikan lebih mendalam.

Untuk sektor pembangunan (infrastruktur), Hilman menyoroti pembangunan yang tidak memiliki manfaat bagi masyarakat Kota Tangerang, diantaranya pembangunan jembatan Berendeng hingga pembangunan tiga jembatan yang memiliki tanjakan teramat curam.

Ada pun lokasi tiga jembatan tersebut yakni di depan Pusat Pemerintahan Kota Tangerang (Jalan TMP Taruna) dengan pagu anggaran sebesar Rp. 2.000.000.000, jembatan depan Stadion Benteng Reborn dengan nilai pagu sebesar Rp. 1.950.000.000. Dan, pembangunan jembatan di depan kantor Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Tangerang dengan nilai pagu anggaran sebesar Rp. 2.060.000.000.

“Coba itu manfaatnya dimana?. Mengurangi kemacetan juga tidak. Paling warga hanya berswafoto di Jembatan Kaca (Berendeng). Lalu, tiga jembatan dengan tanjakan curam apakah itu bermanfaat?,” imbuh Hilman seraya menambahkan, hal seperti inilah yang tidak didukung dengan perencanaan yang matang, sehingga bisa dikatakan dengan proyek gagal.

“Sayang uang puluhan milyar dihabiskan, tapi tidak bermanfaat untuk khalayak luas,” ujarnya.

Sementara itu, ketika ditanya soal Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkup Pemerintahan Kota Tangerang, Hilman menyampaikan, SDM yang bertempat disebuah jabatan disinyalir karena kepentingan politik. Hal ini bisa dilihat dengan penempatan aparatur sipil negara (ASN) tanpa perencanaan yang matang. Alhasil, dalam setahun, ASN bisa berpindah-pindah pada jabatan lainnya lebih dari satu kali, bahkan hingga memperoleh promosi jabatan.

“Padahal, masih banyak pegawai yang memiliki golongan tinggi, tapi tidak diprioritaskan. Ini sungguh mematikan karier pegawai yang sudah lama bekerja dan memiliki golongan cukup untuk dipromosikan,” jelasnya.

Diketahui, usai dilantik menjadi Wali Kota-Wakil Wali Kota Tangerang periode kedua, Arief R Wismansyah bersama Sachrudin memiliki visi misi untuk mewujudkan Tangerang Sejahtera, Berakhlaqul Karimah, dan Berdaya Saing.

“Untuk mewujudkan hal itu tentunya perlu modal kebersamaan, sehingga program pembangunan yang terbagi dalam tiga kelompok besar bisa berjalan dengan baik,” katanya.

Untuk kelompok pertama kata Arief, pihaknya akan mengintegrasikan seluruh pelayanan masyarakat secara e-goverment.

“Kita inginnya di 2020 seluruh pelayanan masyarakat sudah harus online. Dan kita sudah mengembangkan tangerang smart city, dimana pelayanan yang diberikan oleh Pemkot Tangerang lebih baik, cepat, dan transparan,” pungkas Arief.

Dikatakan Arief, untuk kelompok kedua, Arief akan konsen untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia, termasuk meningkatkan lingkungan masyarakat. Untuk meningkatkan SDM tersebut, pihaknya akan membuat Kampung Kita yang terintegrasi dengan 19 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

“Adanya Kampung Kita, tentunya akan menjawab seluruh persoalan sosial yang terjadi ditengah masyarakat seperti masalah pengangguran, dan kesenjangan sosial,” kata Arief seraya memberikan contoh seperti Dinas Budaya Pariwisata yang akan membuat kampung budaya, Dispora yang akan membuat kampung pemuda dan kampung olahraga.

“Disinilah adanya intergrasi antara masyarakat dengan 19 SKPD yang saling berkaitan,” pungkasnya.

Sementara itu, untuk kelompok ketiga yang masuk dalam visi misi, Arief R Wismansyah dan Sachrudin adalah meningkatkan sarana dan prasarana infrastruktur. Pasalnya, Kota Tangerang harus menjadi kota yang siap untuk berdaya saing.

“Kita punya bandara terbesar di Indonesia, hal ini jangan dijadikan sebagai masalah, tapi jadikan peluang untuk mengembangkan Kota Tangerang sebagai pintu gerbang Indonesia,” paparnya seraya menambahkan, soal kemacetan, dan kebutuhan sarana dan prasana untuk lima tahun kedepan harus disiapkan.

Pria kelahiran 1976 tersebut juga berharap agar program untuk lima tahun kedepan semoga berjalan dengan baik dan lancar, dan program lima tahun sebelumnya seperti program Tangerang Berbenah bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat seperti pembangunan PJU, beda rumah, dan pembangunan infrastruktur hingga ke pelosok.(ydh)

Komentar Anda

comments

banner 1000250