Palapanews.com- Sudah bukan rahasia lagi jika sepak bola merupakan salah satu kegiatan olahraga paling digemari semua kalangan masyarakat di Indonesia. Terlihat dari acara piala dunia 2022 yang saat ini dilaksanakan di Qatar dan kian membludak juga ramai diperbincangkan oleh masyarakat. Tak banyak dari setiap kalangan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa ikut menyaksikan dan mengikuti pertandingan tersebut.
Namun dalam olahraga yang banyak menggunakan pergerakan kaki seperti sepak bola, risiko untuk cedera engkel atau pergelangan kaki pasti tidak luput untuk terjadi. Ini terlihat dalam pertandingan Brasil melawan Serbia, dimana salah satu pemain Brasil yaitu Neymar mengalami cedera pada engkelnya dalam pertandingan. Karena hal tersebut, Neymar harus absen hingga pertandingan fase grup berakhir.
Menurut dr. Ricky Edwin P Hutapea, Sp.OT (K) Hip and Knee- Dokter Spesialis Orthopedi & Traumatologi Konsultan Lutut dan Pinggul Eka Hospital BSD, cedera engkel dapat disebabkan karena banyak hal dan memiliki gejala yang berbeda berdasarkan dari jenis cedera yang Anda alami, beberapa jenis cedera engkel berdasarkan dari penyebabnya yaitu mulai dari keseleo, tendon putus, hingga patah tulang.
Jika Anda terjerat di situasi di mana Anda mengalami cedera engkel, maka jangan panik terlebih dahulu karena ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan.
Faktor dan Gejala dari Cedera Engkel
Cedera engkel bisa disebabkan karena faktor pergelangan kaki yang berubah posisi secara tiba-tiba dan membuat otot juga urat sekitar membengkak. Ada banyak hal yang bisa menyebabkan cedera engkel, mulai kecelakaan olahraga, berjalan di permukaan yang tidak rata, hingga penggunaan sepatu hak tinggi. Ada beberapa gejala cedera engkel yang perlu Anda ketahui, diantaranya:
- Kulit di sekitar engkel membengkak dan melebam
- Ada rasa nyeri ketika menggerakan pergelangan kaki
- Pergerakan engkel yang terbatas
- Kaki mati rasa, yang bisa saja menandakan adanya masalah dalam saraf
Pemeriksaan Cedera Engkel
Ada 2 jenis pemeriksaan cedera engkel, yang pertama yaitu pemeriksaan fisik dan pemeriksaan lewat pencitraan (imaging test). Pada pemeriksaan fisik, dokter maupun spesialis akan menanyakan Anda beberapa pertanyaan terkait cedera engkel Anda dan mengamati kondisi pergelangan kaki Anda langsung dengan matanya. Metode ini mungkin lebih cepat dan efektif untuk dilakukan, namun hasil diagnosa mungkin belum tentu sepenuhnya benar.
Jika Anda menunjukan gejala berat seperti kesulitan untuk menahan beban, pembengkakan yang cukup besar, hingga rasa nyeri yang tak kunjung mereda, maka dokter akan membutuhkan pemeriksaan pencitraan untuk mengetahui letak permasalahan yang sebenarnya.
Dokter dapat memeriksa tingkat keparahan cedera dengan melihat langsung letak cedera. Beberapa bentuk pemeriksaan yang bisa dilakukan yaitu dengan pemeriksaan sinar-X atau MRI (Magnetic Resonance Imaging).
Penanganan Pertama Cedera Engkel
Ketika Anda mengalami cedera engkel kaki di waktu dan tempat yang tak terduga sehingga tidak memungkinkan Anda untuk segera pergi ke dokter, maka jangan panik dahulu dan coba untuk melakukan penanganan pertama pada cedera engkel. Anda juga tidak perlu khawatir jika sedang sendiri karena metode ini bisa dilakukan dengan mandiri.
Metode tersebut dinamakan sebagai metode RICE, yaitu Rest, Ice, Compression, dan Elevate. Berikut penjelasannya:
- Rest
Yang pertama harus Anda lakukan yaitu rest atau mengistirahatkan kaki. Ini dilakukan untuk membiarkan otot dan saraf kaki tenang sejenak setelah dikejutkan dengan adanya cedera. Usahakan tidak langsung menggerakan kaki meski cedera yang dirasakan tidak begitu parah untuk mencegah terjadinya perburukan.
- Ice
Tahap ini dilakukan untuk meredakan rasa sakit dengan menurunkan suhu di sekitar area cedera. Gunakan es atau sesuatu yang dingin dan taruh di area pergelangan kaki selama 15 – 20 menit. Selain mengurangi rasa sakit, penempatan es atau barang dingin juga dapat mengurangi pembengkakan di area pergelangan kaki.
- Compression
Setelah menggunakan es, gunakan kain untuk mengompres area pergelangan kaki dengan perban atau kain bersih. Kombinasi dari suhu dingin dan tekanan dari perban atau kain dapat menghambat pertumbuhan bengkak pada area pergelangan kaki dan menghentikan pendarahan jika ada pendarahan pada area cedera.
Namun, pastikan untuk membalut pergelangan kaki dengan pas dan tidak terlalu ketat, karena hal tersebut justru dapat menghambat aliran darah.
- Elevate
Lalu langkah terakhir yaitu elevate atau memposisikan kaki di atas tubuh/jantung kita. Anda dapat melakukan langkah ini selagi dalam posisi tertidur di tempat tidur atau sofa. Tujuan dalam melakukan ini yaitu untuk mencegah penumpukan cairan pada area pembengkakan dan mengurangi pembengkakan dan menurunkan rasa nyeri.
Lakukan hal ini hingga pembengkakan kaki sudah mereda dan kaki sudah tidak terasa sakit lagi jika digerakan.
Dengan melakukan metode ini, Anda dapat mengobati cedera engkel dengan cara yang efektif dan cepat. Namun jika setelah mengikuti metode di atas dan engkel masih terasa nyeri, sakit berlarut dan pembengkakan menjadi lebih parah, segera periksakan diri ke dokter ortopedi terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Untuk pemeriksaan cedera engkel, Eka Hospital Grup telah dilengkapi dengan poli unggulan Gatam Institute Orthopaedy and Spine Centre, pusat ortopedi dan tulang belakang yang bisa Anda kunjungi untuk mengatasi permasalahan cedera engkel Anda. Namun tak hanya terbatas di situ, Gatam Institute juga memiliki tim dokter spesialis lengkap dari konsultan tulang belakang, lutut dan pinggul, cedera olahraga, hingga konsultasi terkait ortopedi anak. (*)