Mahasiswa Non IT juga Harus Kenal Data Science

Palapanews.com – Berbagai industri terutama bisnis, mencari talenta data untuk memajukkan industri perusahaan. Sehingga, data science menjadi salah satu ilmu yang makin banyak dipelajari. Lewat ilmu ini berbagai profesi terlahir, seperti Data Scientist, Data Analyst dan Data Engineer.

Demi menghasilkan talenta data kompeten, DQLab menghadirkan Mini Bootcamp sekaligus Closing Live Session, dengan materi impact dari belajar data science. Materi ini dikupas tuntas oleh Tantut Wahyu selaku Data Analyst di RupaRupa.com. Mini Bootcamp ini dilaksanakan secara daring, pada Kamis, 17 Februari 2022.

Pembahasan diawali dengan pengenalan data science, salah satu ilmu yang terdiri dari beberapa proses dan hal yang diproses. Dalam ilmu ini, yang berperan dalam proses pengolahan data adalah Data Scientist, Data Engineer dan Data Analyst.

Sedangkan hal yang diproses adalah data dan big data. Big data merupakan hasil dari aktivitas internet berupa source yang sangat besar. Data yang diperoleh dari internal maupun eksternal dengan ciri ciri 5V, disebut big data. 5V yakni volume, velocity, variety, veracity, dan value.

“Data itu hanya ringkasan dari banyak cerita. Ketika teman-teman dapat data, teman-teman bisa menggali lebih dalam untuk mendapatkan insight yang berarti,” ujar Tantut.
Melanjutkan pembahasan proses pengolahan data, Data Scientist dan Data Analyst berperan melakukan komunikasi data untuk menyampaikan insight yang dibutuhkan perusahaan. Data Engineer dan Data Scientist berperan dalam software engineer.

Menurut Tantut, tiga profesi ini harus menguasai matematika, statistik dan algoritma. Ilmu tersebut dapat memudahkan sesama, karena ketiganya saling berkaitan dan membantu dalam pekerjaannya.

Baca juga : Tetris Program #StackYourSkill DQLab Hadir Beri Beasiswa Data Science dan Kesempatan Berkarir

Seorang Data Scientist bertugas membuat pemodelan yang tepat. Saat bekerjasama dengan Data Analyst, komunikasi data dilakukan ketika Data Scientist menemukan pemodelan yang tepat sesuai fakta. Sedangkan saat bekerjasama dengan Data Engineer, Data Scientist bertugas menerapkan pemodelan yang sudah diuji ke dalam sistem.

Dalam Live Session ini, Tantut menjelaskan data science lifecycle atau alur pengolahan data yang dilakukan praktisi data. Diawali dengan collecting dan cleaning yang dilakukan Data Engineer. Menurutnya, Data Engineer harus mengetahui datanya tersimpan dimana dan arahnya kemana.

Data Engineer disini bertugas mengoleksi data dan membersihkan data, hingga menghasilkan data mark, data lake dan data warehouse. Proses selanjutnya Exploratory Data Analysis (EDA) yang dilakukan oleh Data Analyst. Menurut Tantut, Data Analyst harus memiliki pemahaman bisnis.

Data Analyst bertugas menganalisis hal yang terjadi dalam lingkup bisnis. Selanjutnya proses model dan deployment yang dilakukan oleh Data Scientist. Ketiga profesi tersebut harus bekerjasama agar proses pengolahan data berjalan dan dapat menghasilkan insight untuk perusahaan.

Perusahaan mencari talenta data yang menguasai soft skill dan hard skill sebaik mungkin. Menurut Tantut, ada beberapa skill set yang harus dimiliki praktisi data khususnya Data Analyst. Beberapa hard skill yang diincar perusahaan adalah bahasa pemrograman R, Python dan SQL, statistik atau matematika, visualisasi data, komunikasi data dan pengetahuan data.

Sedangkan soft skill yang penting adalah pengetahuan bisnis, pemikiran kristis, komunikasi, kemampuan presentasi dan kerjasama tim. “Seorang praktisi data wajib bisa SQL. SQL adalah sebuah keharusan yang praktisi data harus bisa,” kata Tantut.

Di akhir Live Session ini, Tantut memberikan tips learning path yaitu dengan mulai belajar data science melalui online course seperti DQLab dan youtube. Selain itu, belajar data science bisa melalui ikut kompetisi-kompetisi dan sharing dengan komunitas atau publikasi project data melalui media sosial.

“Dalam career track DQLab, teman-teman bisa mengakses mengolah data dari real case industri, yang mana case tersebut banyak diimplementasikan di industri nyata. Jadi teman-teman bisa merasakan case industri sesungguhnya,” tutup Tantut.

Sebagai mahasiswa NON IT, rasakan pengalaman baru dengan mengakses project real industri di career track https://dqlab.id/ dan kuasai kompetensi kebutuhan perusahaan.(red)

Komentar Anda

comments