Palapanews.com– Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang akan membatalkan lelang atau tender Pemasangan Mainan Anak Tersebar usai mendapatkan kritikan dari aktivis.
Pembatalan lelang tersebut karena tidak ada penawaran dan perusahaan yang memenuhi kualifikasi dalam lelang tersebut.
“Langsung ke Kabidnya aja ya secara teknis dia yang menguasai. Dalam demokrasi berarti para aktivis kritis, tinggal apa jawaban pemerintah rasional apa gak. Makanya tanya sama kabid biar informasinya gak bias,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang, Ubaidillah Ansar, Jumat, 13 Agustus 2021.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pertamanan dan Dekorasi pada Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Tangerang, Hendri Pratama Syahputra menerangkan, permainan anak ini merupakan usulan dari kelurahan untuk dijadikan kampung tematik.
“Sudah 2 kali saya lelang, tapi gagal terus karena tidak ada penawaran dan perusahaan yang memenuhi kualifikasi. Rencananya akan kita batalkan. Nunggu surat gagal lelangnya dulu dari Pokja, kalau dilihat jadwalnya Senin,” jelasnya.
Hendri menambahkan, pihaknya merencanakan renovasi di tiga taman. Seperti rehabilitasi Taman Bambu, rehabilitasi Taman Kunci dan Penataan Pulau Jalan Daan Mogot dan Ciledug. Namun dua diantaranya dialihkan untuk penanganan Covid-19. Sedangkan untuk
renovasi gapura akan terus dilakukan karena memperhatikan faktor keamanan.
“Taman Bambu ini pemeliharaan aja, kalau dilihat kondisi di lapangan sudah sangat memprihatinkan dari 2019 ditunda terus dan dorongan dan masukan dari teman-teman media juga,” katanya.
“Gapura yang ada di MH. Thamrin akan direnovasi karena melihat dari faktor keamanan. Dan, ada pengaduan dari masyarakat ke kita karena sudah keropos, sudah ada yang jatuh dan kita cek dengan ahli struktur dan ternyata sudah ada pelemahan, sehingga harus segera direhab,” jelasnya.(ydh)