Palapanews.com- Meningkatnya kasus covid-19 akibat libur lebaran beberapa pekan lalu, membuat permintaan plasma konvalesen yang menjadi alternatif penyembuhan pasien Covid-19 turut meningkat. Seperti di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangsel yang mendapat izin untuk mengolah donor plasma konvalesen yang tengah banjir permintaan.
Kepala Unit Donor Darah PMI Tangsel, Suhara Manullang mengungkapkan setiap hari ada 10 sampai 20 permintaan plasma konvalesen dari berbagai wilayah di Indonesia.
“Sekarang lonjakan di mana-mana, tidak hanya di Tangsel saja, seluruh Indonesia membutuhkan, saya sebagai Kepala Unit Donor Darah, hampir 10 sampai 20-an yang meminta plasma konvalesen berbagai golongan. PMI Tangsel menjadi salah satu yang diberikan kewenangan melakukan itu,” ungkapnya.
Namun, ia menjelaskan, tidak semua permintaan dapat dipenuhi, lantaran pendonor plasma konvalesen sangat spesifik dan tidak semua penyintas Covid-19 bisa mendonor, hanya yang tingkat imun terhadap Covid-19nya memenuhi syarat.
“Jika dibuat perbandingan, dari lima penyintas, hanya satu yang memenuhi syarat. Kami selalu buka yang namanya booking atau waiting list. Kalau ada yang donor saya coba kontak yang membutuhkan dari waiting list tersebut,” papar Suhara.
Saat ini, PMI Tangsel hanya memiliki satu alat yang bisa memproses donor darah menjadi plasma dan hanya mampu mengolah delapan pendonor setiap harinya.
Selain keterbatasan alat, sedikitnya jumlah pendonor plasma konvalesenlah yang membuat PMI Tangsel keteteran memenuhi permintaan.
“Sementara kita paling sehari bisa kita memenuhi tiga sampai empat kantong. Karena satu orang bisa satu sampai tiga kantong. Sementara yang meminta antara 10-20 ya. Tangsel dengan satu alat itu bisa delapan orang. Satu orang itu dua. Berarti maksimal 18 kantong,” pungkas Suhara. (nad)