Palapanews.com- Setiap orang memiliki alasan tersendiri untuk begadang. Entah untuk mengerjakan tugas sekolah yang belum selesai, mengejar deadline kerjaan, atau sedang menunggu video call dari kekasih yang berada di lintas negara lain. Namun, yang paling menyebalkan adalah ketika kita terus menerus terbangun tengah malam saat sedangĀ tidur. Alhasil, meski sudah tidur delapan jam pun, Anda akan terbangun di pagi hari dengan masih mengantuk karena tidur terganggu.
Tidur tak nyenyakĀ memang bukanlah masalah besar. Namun nyatanya, sebuah penelitian mengatakan bahwa 70% orang yang mengalami kesulitan tidur akan mengalami kelelahan di pagi harinya, sehingga hal tersebut dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Bahkan menurut Center of Disease Chronic (CDC), gangguanĀ tidur berhubungan dengan risiko terjadinya penyakit hipertensi, diabetes, depresi, obesitas, kanker, meningkatkan kematian, dan mengurangi kualitas hidup serta produktivitas.
Apa saja penyebab kita sering terbangun tengah malam?
Berikut ini adalah hal-hal yang mungkin saja menjadi penyebab Anda terjaga saatĀ tidur:
Rasa Sakit
Rasa sakit atau nyeri bisa saja terjadi karena stress atau kesehatan yang memburuk. Dalam sebuah penelitian, 15% orang Amerika melaporkan menderita sakit kronis, dan 2/3 juga melaporkan mengalami masalah tidur. Sakit punggung, sakit kepala, dan sindrom sendi temporomandibular (masalah dengan otot rahang) merupakan penyebab utama kurang tidur yang berhubungan dengan rasa sakit atau nyeri.
Penyakit mental dan stres
Anda juga mungkin terbangun tengah malamĀ karena memikirkan banyak hal, seperti pekerjaan, hubungan dengan kekasih, atau tugas kuliah yang tidak kunjung selesai. Akhirnya, Anda selalu pergiĀ tidur dengan segala kecemasan yang tidak jarang berujung pada stres. Dan ternyata, insomnia merupakan salah satu gejala dan penyebab depresi dan kecemasan yang mengakibatkan Anda makin sulitĀ untuk tidur.
Mendengkur
Mendengkur adalah kondisi umum yang dapat menyerang siapa saja. Biasanya, kebiasaan mendengkur lebih banyak terjadi pada laki-laki dan orang-orang yang kelebihan berat badan. Kebiasaan mendengkur, ternyata tidak hanya mengganggu pasangan tidur Anda, namun juga merusak kualitas tidur Anda sendiri. Kebiasaan tersebut bisa saja diobati dengan bantuan medis untuk mendapatkan tidur malam yang baik.
Jet lag
Berpergian ke negara yang memiliki zona waktu berbeda, ternyata bisa berpengaruh terhadap waktu tidur Anda. Ini dinamakan jet lag. Tubuh kita memerlukan waktu hingga tiga hari untuk menyesuaikan diri dengan cahaya dan jadwal tidur baru di zona waktu yang lain. IniĀ dapat menyebabkan Anda kesulitan untuk tidur.
Perubahan hormon
Menopause, menstruasi, dan kehamilan adalah beberapa sumber utama masalah tidur di kalangan perempuan. Menurut National Sleep Foundation, sekitar 40% dari wanita perimenopause (orang-orang yang berada di masa transisi menopause) akan memiliki masalah tidur.
Penyakit dan kondisi medis
Sering kali, kesulitan tidur muncul bersama dengan kondisi medis lainnya. Dengan penyakit paru-paru atau asma, misalnya, mengi dan sesak napas dapat mengganggu tidur Anda, terutama di pagi hari. Jika Anda menderita gagal jantung, Anda dapat memilikiĀ pola pernapasan abnormal. Bahkan, penyakit Parkinson dan neurologis lainnya ternyata dapat menyebabkan kesulitan tidur.
Minum kopi
Biasanya, setiap orang yang minum kopi akan lebihĀ sulit tidur karena kandungan kafein yang ada di dalam kopi. Karena kafein adalah stimulan, kebanyakan orang menggunakannya setelah bangun di pagi hari atau untuk tetap waspada pada siang atau bahkan malam hari. Ā Meskipun penting untuk dicatat bahwa kafein tidak dapat menggantikan tidur, namun konsumsi kopi dengan kandungan kafein bisa membuat kita merasa lebih waspada danĀ terbangun tengah malam, dengan memblokir bahan kimia yang menginduksi tidur di otak dan meningkatkan produksi adrenalin.
Kelelahan
Banyaknya aktivitas memang sering kali melelahkan. Ingin sekali rasanya berbaring di kasur untuk segera beranjak tidur dan mengisi kembali daya yang hilang. Namun, rasa lelah tersebut bisa saja membuat Anda terjada dari tidur. Karena ternyata, sebenarnya ada perbedaan besar antara menjadi lelah dan mengantuk.
Pada saat lelah, tubuh Anda masih dalam tanda tanya apakah Anda lelah karena stress atau aktivitas fisik yang menguras tenaga. Sederhananya, bergegas ke tempat tidur ternyata tidak sama dengan bergegas untuk tidur.