Palapanews.com- Sosialisasi tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dinilai kurang maksimal. Hal tersebut dikatakan Direktur Eksekutif Perlindungan Pemilu untuk Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini.
Dirinya mengamati bahwa sarana media komunikasi milik otoritas penyelenggara pemilu kurang maksimal.
“Sosialisasi pemilih dari jajaran KPU ya. Saya sendiri sebagai warga Tangsel itu kurang terpapar dengan baik soal tata cara prosedur pemilihan,” katanya, Selasa kemarin.
Meski sosialisi lewat baliho mendongkrak tingkat pengetahuan warga sekitar tentang Pilkada Tangsel sampai 90 persen, tapi baginya masih tetap kurang maksimal.
Bahkan ia mengaku dirinya tidak bisa mengakses visi dan misi, serta rekam jejak dari masing-masing pasangan calon. Padahal informasi tersebut kini sudah lazim diunduh lewat internet yang difasilitasi oleh aktor pemilihan.
Warga yang kini tercatat bermukim di Kecamatan Pamulang itupun mengingatkan ulang bahwa tingkat partisipasi pemilih di Pilkada Tangsel tidak pernah menyentuh angka 60 persen. Di Pilkada 2015 saja hanya mencapai 57 persen.
“Ini yang menjadi alarm berikutnya bagi penyelenggara terkait dengan mengintensifkan sosialisasi menjelang pemilihan 9 Desember 2020,” beber Titi. (nad)