Adu Kuat Gerbong Dinasti, Pribumi dan Istana di Pilkada Tangsel

Palapanews.com- Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang dijadwalkan berlangsung 9 Desember 2020 makin ramai. Terlebih, setelah Partai Demokrat memastikan diri bakal mengusung putri Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, Siti Nur Azizah.

Secara garis besar, ada tiga kekuatan besar di Pilkada Tangsel. Pertama, yakni dinasti Banten yang direpresentasikan oleh petahana, Benyamin Davnie yang bakal menggadeng Pilar Saga Ichsan. Pilar merupakan putra Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, yang juga adik kandung mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.

Kedua, yakni Muhamad. Ia merepresentasikan diri sebagai putra daerah. Tinggal di Ciputat, mantan Camat Ciputat yang kini menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangsel. Dan yang ketiga, yakni Siti Nur Azizah, yang bisa direpresentasikan sebagai gerbong Istana.

Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menjelaskan poin pertama untuk mengikuti Pilkada Tangsel itu harus memastikan partai pendukung terhadap bacalon.

“Ya pertama kan harus dipastikan dulu siapa partai-partai yang mendukung tiga kandidat itu, kalau Ben-Pilar bisa maju sendiri kan itu jelas bisa daftar. Kalau Muhamad sejauh ini yang terendus PSI dan PDI-P cukup lah. Nah, Azizah ini yang belum terbaca dia ini didukung partai mana, Demokrat enggak cukup kursi artinya butuh koalisi partai lain yang belum menentukan pilihan,” jelas Adi, Kamis (4/6/2020).

Menurutnya, jika ada gerbong Dinasti, Pribumi dan Istana yang akan diuntungkan yakni, gerbong Dinasti dalam Pilkada Tangsel yang rencananya akan berlangsung pada (9/12/2020) mendatang.

“Kalau ada tiga gerbong tentu petahana (Ben-Pilar) sangat diuntungkan kalau ada tiga kandidat, karena penantang itu terbelah masuk ke Muhamad dan masuk ke Azizah, artinya kelompok anti politik dinasti kalau enggak ke Muhamad atau ke Azizah itu kalau tiga calon,” tuturnya.

Benyamin yang masuk dalam gerbong dinasti, harus diakui perolehan elektabilitasnya sebagai petahana masih tinggi, bila dibandingkan dengan Muhamad dan Azizah.

Maka dari itu, menurut Adi para bacalon lain harus berfikir keras untuk mengalahkan mesin politik dinasti di Tangsel. Apalagi ditunjuknya Pilar yang merupakan warga Serang menambah kuat aroma dinasti Rawu.

“Petahana masih diuntungkan karena rata-rata elektabilitas Ben masih diatas yang lain, makanya bagi kelompok yang ingin mengganti gerbong dinasti ya mesti harus berfikir untuk serius mengalahkan karena masih solid mesin politiknya. Ditunjuknya Pilar sebagai Wakil dan orang Serang bukan Tangsel itu untuk meneguhkan bahwa politik dinasti di Tangsel masih kuat,” papar Adi.

Adi juga mengatakan politik dinasti, bisa dikalahkan jika hanya akan ada dua calon yang bersaing di Pilkada Tangsel misalkan antara Ben dan Muhamad. Dari dua calon tersebut akan head to head antara pemilih dinasti dan non dinasti.

“Yang menarik kalau ada dua calon, misalnya head to head antara Muhamad dengan Ben itu baru menarik. Ini akan hadap-hadapan mana kelompok dinasti dan non dinasti, begitu petanya akan cukup dinamis kalau dua calon siapapun yang nentang Ben, baik Muhamad dan Azizah ini akan seru, karena akan terpola pemilihnya antara yang pro dinasti dan non dinasti,” tutupnya. (nad)

Komentar Anda

comments