Palapanews.com- Video dan foto Sekretaris Kelurahan (Sekel) Pamulang Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Ade Heri dalam acara Relawan Jokowi (ReJo) bersama bakal calon (Bacalon) Walikota Tangsel, Siti Nur Azizah di wilayah Pamulang Timur, pada Kamis (14/5/2020) lalu sempat viral.
Kejadian tersebut menjadi viral lantaran Sekel tersebut dianggap melanggar kode etik ASN, terlebih saat ini Tangsel sedang mempersiapkan pesta demokrasi dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Hal ini langsung diklarifikasi Sekel Pamulang Timur, Ade Heri. Ia mengaku diundang oleh Kepala Divisi Humas ReJo pada saat puasa untuk memberikan bantuan sembako di wilayah Lamtoro, Pamulang Timur. Menurut Ade, Kadivhumas Rejo pun sudah melakukan koordinasi dengan warga disekitar.
“Kebetulan yang punya rumah di Lamtoro itu Ketua Umum Rejo dan ada 4 RW yang berdekatan dengan rumahnya, yakni RW 16, RW 02, RW 18 dan RW 12 dengan bantuan yang diberikan sebanyak 1.150 paket sembako,” ujarnya yang juga Plt. Ketua RW 02 Pamulang Timur, Jumat (29/5/2020).
Ia pun tak mengetahui jika acara yang dibuat oleh Rejo tersebut akan dihadiri oleh Siti Nur Azizah. Selain itu, dirinya pun datang terlambat karena menghadiri rapat dengan Camat terlebih dahulu.
“Kenapa saya berani melakukan itu, pertama saya mewakili unsur pemerintah dan diundang oleh relawan pusat. Kedua, saya gak tau Azizah itu datang dan Azizah pun belum ada penetapan calon karena pelaksanaan pemilu yang diundur. Saya juga jelaskan ke Sekda, saya diundang oleh Rejo bukan Azizah dan yang punya rumah orang dekatnya Jokowi, jika selaku Pemerintah kita tidak hadir maka dianggap tidak menghargai,” tandasnya.
Dalam sambutan, lanjutnya dirinya hanya mengucapkan terima kasih kepada Pak Jokowi dan juga Rejo yang sudah memfasilitasi warga Pamulang Timur.
Sementara Sekcam Pamulang, Ayadih mengatakan, hal tersebut belum ranah politis, sebab kalau sudah ada penentuan calon oleh KPU, baru masuk ranah politik dan bisa disebut pelanggaran oleh ASN.
“Kalau baru bakal calon dan belum tentu jadi apa enggak, ya saya bukan bela ASN saya masih boleh ketemu Pak Ben, Pak Muhamad dan Azizah karena belum kampanye. Kalau sudah ditetapkan baru ASN baru melanggar ketentuan,” imbuhnya.
Dirinya juga mengaku tidak tau adanya kegiatan bacalon tersebut, karena tidak adanya laporan ke dirinya.
“Tidak ya setau saya, tapi tidak tau kalau ke Camat. Saya gak tau dan hal ini diluar sepengetahuan kita. Nanti semua kita sampaikan, kalau mau bantu silahkan saja, asal jangan ASN yang menerima. Jika sekel yang menerima dianggap mendukung dan jadi salah penafsiran seperti ini. Seharusnya kita monitor saja, jangan ikut ada didalamnya,” tegasnya. (nad)