Palapanews.com- Rencana penyerahan aset milik Pemerintah Kabupaten Tangerang ke Pemkot Tangerang masih belum mencapai kata mufakat, salah satunya berupa sambungan langsung yang dikelola PDAM Tirta Kerta Raharja (TKR) ke PDAM Tirta Benteng (TB).
Walikota Tangerang, Arief R. Wismansyah mengungkapkan, salah satu hal yang menjadi keberatan bagi Pemkot Tangerang adalah tentang harga air baku yang selama ini dikelola oleh PDAM TKR.
“Pemkot Tangerang tidak ingin membebani masyarakat dengan adanya kenaikan harga air,” ungkap Arief yang ditemui usai pembukaan Tangerang Book Festival di Icon Walk, Cimone, Selasa, 18 Februari 2020.
Arief menjelaskan, perihal naiknya harga air baku yang dijual kepada masyarakat Kota Tangerang dirasa akan sangat membebani warga mengingat harga jual yang lebih tinggi dibanding yang dikeluarkan oleh PDAM TB.
“PDAM TB saat ini menjual harga ke masyarakat seharga Rp 2.775, masa minta dirubah oleh PDAM TKR Rp 4.300. Kan harga yang berlaku sesuai perjanjian saat ini, PDAM TB beli air curah ke PDAM TKR seharga Rp. 2.197,” ungkap Walikota.
“Sebenarnya semangatnya sama, saya juga hargai Bupati untuk melayani publik, tapi kalau kita terima begitu saja kasihan masyarakat,” tambahnya lagi.
Doddy Effendi, Direktur Umum PDAM Tirta Benteng mengungkapkan, harga yang dikeluarkan oleh PDAM TB saat ini Rp 2.775 dan sebelumnya di tahun 2016 merubah perjanjian pembelian air curah dari RP 3.750. menjadi Rp.2.169
“Walaupun saat ini harganya disesuaikan menjadi Rp.3.230,” jelas Doddy.(ydh)