Runway 3 Soetta Tingkatkan Perekonomian di Tangerang

Palapanews.com- Memasuki tahun baru, Presiden Joko Widodo meresmikan landasan pacu (runway) 3 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) pada (23/1/2020) lalu. Selain runway, ia juga meresmikan East Cross Connection Taxiway, Terminal 3, dan Gedung VIP Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

“Saya berharap pelayanan di Bandara Soetta menjadi lebih baik lagi dengan kapasitas untuk pengaturan manajemen datang dan pergi (take off dan landing) yang telah dapat menampung banyak,” ujarnya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, dengan adanya runway 3 bandara membuat kapasitas pesawat yang bisa mendarat di bandara mencapai 100 pesawat per jam dari sebelumnya 82 pesawat per jam.

Sementara itu, PT Angkasa Pura II (Persero) telah menyiapkan konsep desain Terminal 4 Bandara Soetta dan pembangunan konstruksi akan dimulai di 2021. Terminal 4 ini juga direncanakan akan menampung kapasitas 40 juta penumpang per tahunnya.

Setelah pembangunan selesai pada 2024, Bandara Soekarno-Hatta diharapkan untuk dapat menampung 110 juta penumpang setiap tahunnya, dan menjadi bandar undara terbesar di Indonesia juga Asia Tenggara.

Hal ini tentu membawa imbas yang besar, terutama bagi Kota Tangerang, sebagai kota lokasi Bandara Internasional Soekarno Hatta berada, dengan semakin bertumbuhnya penumpang, traffic yang melalui Kota Tangerang juga semakin meningkat yang diikuti imbas pergerakan perekonomian.

“Kehadiran Terminal 3 dan Terminal 4 ini sangat kami nantikan, dengan semakin meningkatnya traffic penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, tentu akan semakin besar pasar yang akan kami dapatkan. Saat ini saja di kawasan Tangcity Superblock, baik Novotel Hotel maupun apartemen, telah banyak bergabung investor dan penghuni air crew lokal maupun internasional, juga pengunjung dari luar daerah,” ungkap Sugiyanto Lie, Direktur PT Pancakarya Griyatama, pengembang Skandinavia, Sabtu (1/2/2020).

Apartemen berjarak hanya 20 menit ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang memberikan fasilitas bagi pasar yang membutuhkan penginapan harian kelas bintang 4.

“Kemudian, hadirnya Fika Rooms sebanyak 100 kamar ini, adalah untuk menunjang Novotel Hotel yang saat ini occupancy hariannya mencapai 90 persen. Ini berarti belum ditambah traffic pengunjung dari bandara saja, memang demand untuk hotel bintang 4 sudah tinggi di kawasan kami,” tambahnya.

Pengembang yakin, di tahun baru akan semakin baik kesempatan pertumbuhan investasi khususnya pada properti maupun hotel, dengan modal inilah pengembang kerap mendekatkan  dan mempromosikan dirinya kepada konsumen melalui berbagai event menarik, seperti pada Open House yang digelar selama 2 hari dan menghadirkan konsultasi properti bersama pakar Feng Shui, Jenie. (nad)

Komentar Anda

comments