Palapanews.com- Kapan terakhir kali Anda sakit pilek? Setiap orang pasti pernah kena pilek setidaknya sekali seumur hidup. Namun, tidak semua orang tahu atau menyadari apa yang jadi penyebab pilek mereka. Padahal mengetahui penyebabnya dapat membantu Anda terhindar kena pilek lagi di kemudian hari.
Apa penyebab pilek?
Pilek adalah infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan atas. Termasuk hidung dan nasal, sinus paranasal, tenggorok atau kerongkongan (faring), dan bagian laring di atas pita suara.
Penyakit ini menyebabkan saluran napas dan hidung menghasilkan lendir atau ingus dalam jumlah banyak. Lendir yang dihasilkan bisa encer atau kental, tergantung dari apa penyebabnya. Lendir yang encer menyebabkan hidung meler terus-terusan, sementara lendir yang kental justru menyumbat hidung. Keduanya sama-sama membuat Anda jadi susah bernapas lega.
Pilek juga dapat menyebabkan serangkaian gejala lain, seperti badan lemas, sakit tenggorokan, bersin-bersin, hingga batuk. Biasanya gejala pilek bisa bertahan selama 7 sampai 10 hari.
Lantas, virus apa yang menjadi penyebab pilek? Faktanya, virus pilek bukan hanya satu atau dua jenis saja. Ada lebih dari 200 virus yang bisa menyebabkan Anda pilek. Namun, human rhinovirus (HRV) adalah yang paling sering menyerang manusia. Rhinovirus paling sering menyebabkan pilek karena sangat mudah menular dari satu orang ke lainnya.
Virus lain yang dapat menyebabkan pilek meliputi respiratory syncytial virus (RSV), adenovirus, human parainfluenza virus, dan human metapneumovirus.
Bagaimana virus pilek menyebar?
Virus pilek mudah menular lewat udara. Khususnya lewat percikan air liur yang terciprat dari mulut orang pengidap pilek dan kemudian terhirup oleh orang-orang sehat di sekitarnya. Orang yang sakit pilek bisa menularkan virusnya ketika mereka batuk dan bersin tidak menutup mulut, juga ketika sedang berbicara dan tertawa.
Oleh sebab itu, siapa pun bisa saja tertular apabila berdekatan dengan orang yang sedang sakit pilek. Apalagi jika daya tahan tubuh Anda pada saat itu juga sedang lemah.
Ketika virus penyebab pilek masuk ke dalam tubuh, sistem imun selanjutnya otomatis akan langsung melakukan perlawanan. Reaksi imun ini kemudian menimbulkan gejala seperti sakit tenggorokan, batuk, bersin, hingga hidung meler atau tersumbat.
Berbagai penyebab yang membuat Anda rentan kena pilek
Selain lewat perantara udara, virus pilek juga dapat menyebar lewat kontak fisik seperti:
1. Menyentuh ingus penderita
Baik sengaja atau tidak, menyentuh tisu atau sapu tangan bekas orang yang buang dahak, ludah, atau ingus dapat memperbesar peluang Anda ketularan pilek. Terlebih jika habis itu Anda tidak segera cuci tangan dan langsung memegang wajah.
Maka, orang yang sedang sakit pilek sangat dianjurkan untuk memakai masker agar tidak menularkan penyakitnya. Hindari juga membuang tisu bekas ingus sembarangan. Langsung buanglah di tempat sampah. Jangan lupa rajin cuci tangan atau gunakan hand sanitizer setiap kali Anda habis bersin, batuk, atau membuang ingus.
Orang yang sehat juga sebaiknya menggunakan masker untuk menghindari tertular virus penyebab pilek.
2. Menyentuh permukaan benda
Tahukah Anda bahwa virus penyebab pilek bisa menempel dan berkembang biak pada permukaan benda yang ada di sekitar kita? Tanpa pernah disadari, handphone, gagang pintu, gagang telepon, keyboard komputer, handuk, hingga mainan anak sering menjadi sarang virus penyebab penyakit seperti pilek.
Anak kecil terutama sangat rentan tertular pilek dari teman-temannya karena menggunakan mainan bergantian. Ditambah lagi, anak-anak selalu menyentuh daerah wajah seperti pipi, mulut, hidung, atau mata dengan tangan yang kotor.
Maka jika Anda tiba-tiba pilek, penyebabnya mungkin karena Anda pernah menyentuh permukaan benda yang pernah kecipratan air liur dari seseorang yang pilek.
3. Makan sepiring berdua
Makan sepiring berdua dan saling icip-mencicip makanan tentu tidak asing lagi di antara kerabat. Namun jika teman atau pasangan Anda sedang pilek, makan minum bareng-bareng bisa membuat Anda ikut ketularan.
Dilansir dari laman Everydah Health, dokter spesialis THT dari Lahey Clinic, Burlington, Amerika Serikat Robert W. Dolan, menganjurkan Anda untuk tidak memakai peralatan makan seperti gelas, sendok, sedotan, hingga piring bergantian dengan orang yang sakit agar tidak ketularan pilek. Bahkan, sekalipun itu keluarga Anda sendiri.
Hal ini dilakukan untuk mencegah penyakitnya menyebar semakin luas pada orang-orang di sekitar.
4. Musim hujan
Pilek adalah penyakit yang bisa terjadi setiap saat tanpa kenal musim. Kira-kira kita bisa kena pilek minimal 2-3 kali dalam setahun. Namun. virus penyebab pilek cenderung lebih cepat menular saat musim hujan daripada musim panas. Kenapa bisa begitu?
Musim hujan sebetulnya bukan penyebab utama dari pilek. Bagaimanapun juga, pilek hanya bisa disebabkan oleh infeksi virus. Namun demikian, kebanyakan orang umumnya lebih suka berkumpul dalam satu ruangan tertutup saat hujan.
Nah jika di ruangan itu ada satu saja orang yang sedang pilek, besar peluangnya mereka menularkan penyakit yang sama pada orang lain di dalamnya. Sebab, semua orang di ruangan tersebut akan terus-terusan menghirup udara yang sama dengan si pengidap pilek.
Sementara itu, suhu dingin dan temperatur udara lingkungan yang kering sepanjang musim hujan membuat virus pilek lebih mudah berkembang biak. (*)
Sumber: Hellosehat.com