Palapanews.com- Gubernur Banten, Wahidin Halim menyatakan siap memerangi sifat dan prilaku malas, tidak disiplin dan tidak taat aturan yang dilakukan aparatur sipil negara (ASN) Pemprov Banten.
Menurutnya, prilaku demikian mencerminkan seorang ASN yang tidak bertanggungjawab dan tidak amanah atas profesi dan jabatan yang diembannya, serta cerminan ASN yang tidak bersyukur atas gaji dan tunjangan yang diterimanya padahal berasal dari uang rakyat.
“Sebetulnya apel kita di luar, saya punya kebijakan pindahkan ke masjid dalam rangka menyambut bulan ramadhan, saya nggak mau kalian panas-panasan fisik walau sebenarnya puasa harusnya tetap di lapangan. Kalau ada yang masih di luar atau pulang setelah absen, mana BKD? saya akan melawan orang-orang malas, tidak didisplin, tidak bertanggungjawab,” kata Wahidin Halim.
Dijelaskan Gubernur, ibadah puasa seyogyanya menjadi wahana pembelajaran ASN untuk disiplin dan mampu melahirkan sifat dan karakter manusia disiplin. Orang malas, ujarnya, diyakininya tidak melaksanakan ibadah puasa secara sungguh-sungguh karena berbuah menjadi sifat malas. Sebagai pegawai yang digaji dari uang rakyat, Gubernur menyayangkan ASN yang malas dan tidak disiplin.
Menurutnya, sikap dan sifat demikian merupakan cerminan ASN yang tidak amanah dan tidak bertanggungjawab atas profesi dan jabatannya.
“Kita siapkan gaji THR 13,14, THR tukin kita berikan, harusnya banyak bersyukur. Bersyukur tidak sekedar mengucapkan alhamdulillah, tapi diimplementasikan kita disiplin, rajin sebagai bentuk rasa syukur. Harus dipraktekan. Akan saya perangi pejabat-pejabat yang malas, kalau kalian masih nyinyir jangan harap tukin diberikan. Saya perang badar dengan yang malas,”pungkasnya.
Kedua, Gubernur juga mengingatkan ASN untuk menyisihkan sebagian pendapatannya untuk membayar zakat, infaq dan shadaqah sebelum pulang ke kampung halaman masing-masing. Gubernur mengimbau para ASN untuk membayar zakat, infaq dan shadaqahnya di Baznas Provinsi Banten melalui Baitul Mal. Karena, pendapatan yang diperoleh dari masyarakat Banten sebaiknya disalurkan kembali ke masyarakat Banten yang membutuhkan.
“Jangan dibawa pulang kampung, bayar di Banten lalu silahkan pulang dengan selamat karena didoain sama rakyat Banten dan saya. Bawa mobil (dinas) silahkan, saya dan Pak Andika paling bijaksana selalu memberikan kemudahan. Izin cuti silahkan, tapi kalau sudah waktunya masuk ya masuk,”tegasnya, Senin, 20 Mei 2019.
Dengan membayar zakat, infaq dan shadaqah, Gubernur meyakini akan datang keberkahan dalam kehidupan setiap manusia. Setiap keberkahan akan mendatangkan ketaatan kepada Allah SWT dan menumbuhkan keshalehan dalam diri. Namun sebaliknya, jika membayar zakat, infaq dan shadaqah terasa memberatkan, maka segala yang telah didapat akan selalu terasa kurang.
“Jadi oleh karena itu saya harap kalian taati aturan. Pulang kampung silahkan, tanggal 24 Mei saya suruh BPKAD semua sudah dicairkan. Biar pada mencar kemana-kemana cari baju lebaran. Nanti liburnya langsung kembali tepat waktu ya,”tuturnya.(ydh)