WH Bakal Bangun Rumah Rusak Akibat Tsunami 

Palapanews.com- Pasca terjangan tsunami Selat Sunda, Gubernur Banten Wahidin Halim akan bangun 1.033 rumah yang rusak di Kabupaten Pandeglang.

Selain membangun rumah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten juga akan melakukan perbaikan kantor desa yang terdampak.

Wahidin mengatakan, Pemprov Banten akan selalu hadir dalam masalah apapun yang melanda warganya. Selain itu, bantuan kebutuhan bagi korban tsunami tetap akan disalurkan

“Kami akan selalu bersama dan kami ikut merasakan apa yang dirasakan oleh saudara-saudara sekalian,” ujar pria yang akrab disapa WH, di Kantor Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten, Rabu, 16 Januari 2019.

WH menjelaskan, data terakhir para korban sudah tertangani dengan telah kembali ke rumah sebanyak 463 orang. Pemprov Banten setelah pasca tanggap bencana akan melakukan perbaikan rumah penduduk terkena bencana tsunami baik yang rusak total maupun rusak berat.

“Ada sebanyak 717 unit untuk yang rusak total dan berat,  pembangunannya akan menggunakan dana APBD Pemprov Banten serta dana rekonstruksi dari Kementerian PUPR, begitu pula untuk perbaikan rumah sedang dan ringan. Kalau untuk hunian sementara (Huntara) yang tersebar di berbagai wilayah sudah dan sedang dikerjakan oleh Pemerintah Kabupaten Pandeglang,” jelas WH.

WH meminta, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait agar segera mendata secara rinci dan menginventarisir kerugian yang diderita oleh masyarakat guna menghitung jumlah bantuan yang dibutuhkan. Bantuan untuk seluruh rumah baik yang rusak ringan, sedang, dan parah maupun total rusak.

“Jangan ada yang terlewat. Supaya bisa dirinci dan selesai semua,” kata WH.

Bupati Kabupaten Pandeglang, Irna Narulita mengucapkan terimakasih atas dukungan dan bantuan kepada korban bencana tsunami di Pandeglang. Lanjutnya, rumah yang rusak hasil validasi sebanyak 1.033, terdiri dari 209 rusak ringan, 115 rusak sedang, rusak berat 162, dan rusak total sebanyak 547.

“Bantuan dari Pemprov Banten bukan kali ini saja, dari awal bencana juga sudah hadir bersama kami di lapangan. Dan untuk rumah rusak ringan nanti akan dibantu juga,” kata Irna.

Menurut Irna, data pengungsi korban tsunami saat ini terdapat 2.645 jiwa dari 33 ribu pengungsi dari awal kejadian. Jumlah ini, merupakan update dari tanggal 10 Januari.

“Mereka saat ini memang ada yang berdiam di pondok pesantren, tempat peribadatan, dan keluarganya. Mereka sudah tidak sabar, agar huntara segera selesai. 100 unit huntara di Kecamatan Sumur sudah hampir terbangun, selanjutnya akan beralih ke Labuan, kami sudah mengusulkan,” ucapnya.

Diketahui, usai ditutupnya tanggap bencana tsunami oleh Pemerintah Provinsi Banten hingga 9 Januari 2019, Gubernur Banten Wahidin Halim langsung memimpin rapat seluruh OPD dan melakukan cross cek langsung guna memastikan seluruh korban bencana tsunami telah mendapat perawatan maksimal.

Pemprov Banten juga telah menyelesaikan pembayaran secara penuh dibeberapa rumah untuk para korban yang telah ditangani di hampir 16 rumah sakit swasta dan negeri, sebagaian besar para korban yang dirawat  kebanyakan telah kembali ke rumahnya masing-masing.(rik)

Komentar Anda

comments

banner 1000250