Palapanews.com- Peristiwa tsunami menghantam kawasan pesisir pantai Anyer Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang (Pantai Barat Banten), pada 22 Desember 2018, sekitar pukul 21.27 WIB.
Melihat peristiwa tersebut, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono menyampaikan tanggapan sebagai berikut:
1. Berdasarkan informasi peristiwa tersebut, BMKG segera melakukan analisis rekaman data sinyal seismik di beberapa sensor seismik terdekat dengan lokasi terjadinya tsunami.
2. Berdasarkan analisis sinyal seismik tidak didapatkan adanya rekaman gempabumi pada waktu yang berdekatan dengan waktu terjadinya tsunami di sekitar Banten dan Lampung.
3. Berdasarkan hasil pengamatan tidegauge (sementara), didapatkan data sebagai berikut:
a. Tidegauge Serang tercatat pukul 21.27 WIB ketinggian 0.9m
b. Tidegauge Banten tercatat pukul 21.33 WIB ketinggian 0.35m
c. Tidegauge Kota Agung Lampung tercatat pukul 21.35 WIB ketinggian 0.36m
d. Tidegauge Pelabuhan Panjang tercatat pukul 21.53 WIB ketinggian 0.28m
4. Peristiwa ini tidak disebabkan oleh aktifitas gempabumi tektonik.
“Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” katanya. (ydh)