Palapanews.com- Ratusan siswa SMAN 2 Tangsel terlihat antusias bermain bakiak, gaplek, hula hop, gobak sodor, benteng dan beberapa permainan tradisional lainnya. Kegiatan ini untuk memperingati hari belajar di luar kelas atau Outdoor Classroom Day (OCDay) pada Kamis (1/11/2018).
“Kegiatan OCDay ini selaras dengan arahan Presiden yang meminta sekolah untuk melakukan proses pembelajaran di luar kelas. Hal ini agar proses pembelajaran bagi anak menjadi menyenangkan dan tidak membosankan, juga bisa meningkatkan kemandirian serta kreativitas mereka,” ujar Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Lenny N Rosalin di SMAN 2 Tangsel.
Sementara metode pembelajaran dalam kegiatan OCDay ini mengusung berbagai tema. Antara lain, climate change (adaptasi perubahan iklim), perilaku hidup bersih dan sehat, sarapan sehat setiap hari, pendidikan karakter, cinta tanah air, serta pelestarian permainan tradisional.
“Kegiatan ini dilaksanakan dalam waktu kurang lebih 90 menit dengan beragam kegiatan dan aktivitas yang dapat mengeksplor kreativitas anak-anak. Saya berharap kedepan, tiap tahunnya semakin banyak sekolah yang mengadopsi dan tidak hanya dilakukan sekali setahun, tapi bisa satu bulan sekali, atau bahkan satu minggu sekali dengan diisi beragam inovasi kegiatan,” bebernya.
Kegiatan belajar di luar kelas atau OCDay ini merupakan salah satu bentuk kegiatan yang mendukung Sekolah Ramah Anak (SRA). Di Indonesia, saat ini telah terdapat 11.097 Sekolah Ramah Anak (SRA) di 236 Kabupaten/Kota di 34 provinsi.
Sementara OCDay di Indonesia dimulai sejak tahun 2017 dan menjadi terbaik kedua setelah London karena banyaknya jumlah sekolah yang mengikuti. Tahun ini, kurang lebih 347.758 anak dari 400 sekolah diberbagai wilayah Indonesia terdaftar ikut serta. (nad)