Masih Proses Kajian, MRT Bakal Masuk ke Tangsel

Palapanews.com- Moda transportasi massal, Mass Rapid Transit (MRT) yang kini dikembangkan di Jakarta bakal masuk ke daerah Tangerang Selatan (Tangsel). Saat ini, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, PT Mass Rapid Transit Jakarta sedang melakukan kajian pra Feasibility Study MRT untuk wilayah Tangsel.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangsel, Sukanta menyampaikan jika Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany pernah menyampaikan kepada Pemprov DKI supaya MRT diteruskan hingga wilayah Tangsel. Saat ini, pembangunan MRT sudah sampai Pasar Jumat yang berbatasan langsung dengan Ciputat Timur, Kota Tangsel.

“Itu bukan saran Bappenas, itu memang usulan Walikota Tangsel, sekarang sedang dalam kajian pra FS oleh MRT Jakarta. Tapi belum bisa dipastikan kapan pembangunannya,” kata Sukanta, Jumat (31/8/2018).

Kajian yang dilakukan, menurut Sukanta belum masuk kepada hal teknis. Nantinya apakah akan ada pihak ketiga yang langsung mengarap MRT yang ada di Tangsel secara terpisah dengan PT MRT Jakarta, atau pembangunanya dikerjakan oleh konsorsium PT MRT Jakarta itu sendiri atau BPTJ.

Namun yang pasti, Sukanta mengaku saat ini sedang dilakukan kajian pra FS mengenai lintasan yang bakal dilewati, titik-titik penjemputan dan penurunan penumpang di Kota Tangsel.

“Untuk sementara ini pemprov DKI via MRT. Kajian belum sampai kesana siapa nanti yang akan membangun fisiknya. Pra FS tentunya membahas semua lajur, jalur, fase, tarikan dan bangkitan penumpang dan lain-lain,” sambungnya.

Usulan dari Walikota Tangsel, MRT diharapkan dapat melintasi kawasan-kawasan vital Kota Tangsel seperti Ciputat, Pamulang dan Serpong yang dinilai memiliki kepadatan penduduk dan banyak pusat-pusat bisnis sehingga masyarakat dalam kesehariannya banyak beraktivitas di kawasan ini.

“Ya ini sekarang dalam kajian Ciputat, Pamulang, Rawa Buntu. Rawa Buntu nanti ada pemberhentian atau stasiun. Dari Rawa Buntu terdapat jalur ke arah BSD, Alsut, Tanah Tinggi (Kota Tangerang) hingga Bandara Soakerno Hatta,” tambahnya.

Dapat diprediksi, dengan menggunakan MRT pengangkutan penumpang akan lebih maksimal, cepat dan mudah di jangkau oleh masyarakat Tangsel.

Tangsel sebagai daerah penyangga ibu kota Indonesia tentu aktivitasnya semakin padat. Hal ini disebabkan banyak orang bermigrasi ke daerah penyangga, membuat rumah tinggal, membuka binsis dan lain-lain.

“Tergantung kelayakan, pakai MRT mencapai 400 orang atau LRT 250 orang,” tandasnya. (nad)

Komentar Anda

comments