Palapanews.com- Jelang Konferensi Wilayah (Konferwil) Nahdlatul Ulama (NU) Banten, sejumlah kalangan kyai pondok pesantren menggelar pertemuan (musyawarah) membahas tentang apa saja yang harus dilakukan oleh PWNU Banten.
Berikut poin-poin keputusan musyawarah yang dilaksakan pada Senin (23/7) sebagaimana disampaikan juru bicara KH Ibnu Baliran Ali dan KH Imaduddin Usman:
Konferwil merupakan forum musyawarah tertinggi provinsi. Pelaksanaan Konferwil PWNU Banten rencana akan dilaksanakan pada Sabtu (28/7). Tentu akan banyak harapan dari para ulama, pimpinan pondok pesantren.
PWNU Banten ke depan diharapkan lebih baik dalam manajamen organisasi dan menjalankan program-program keummatan. Untuk itu PWNU kepengurusan baru nanti diharapkan bisa menjalankan kembali bahsul masail mulai dari PWNU sampai ke MWC NU yang mana itu merupakan budaya dan ruh dari NU itu sendiri.
Kemudian melakukan antisipasi dan penangkalan terhadap gerakan-gerakan Islam transnasional seperti wahabi, HTI, syiah dan organisasi lainnya yang akan merongrong dan meruntuhkan NKRI, menangkal terhadap peredaran narkoba dan pergaulan bebas di Banten guna menyelamatkan generasi muda, merangkul kembali pesantren-pesantren yang selama ini sudah terkontaminasi oleh gerakan-gerakan intoleransi dan anti NKRI.
Selanjutnya mengharapkan agar Ketua NU Banten ke depan bukan hanya memiliki ilmu yang mumpuni, tapi juga yang memiliki garis ke NU-an dan integritas yang jelas, serta mau turun untuk melaksanakan program keorganisasian dan keumatan, dan melakukan sinergitas dengan pemerintah dan lainnya dalam mendesain dan menjalankan program-program keumatan.
Semoga hasil musyawarah ini dapat menjadi pijakan dalam pelaksanaan Konferwil NU Banten. (red)
