Ini Kata Gubernur Banten yang Dianggap Tak Becus Perangi Narkoba

 

Palapanews.com- Gubernur Banten, Wahidin Halim dianggap tak becus dalam perangi peredaran narkotika. Pernyataan itu dilontarkan langsung oleh Kepala BNN Banten Brigjen Nurochman.

Pria yang akrab disapa WH ini pun memberikan jawaban menohok terhadap cibiran tersebut. Ia dengan tegas menampik jika pihaknya dianggap tidak memiliki komitmen terhadap pemberantasan narkoba di wilayahnya.

“Jangan hanya dikarenakan usulan anggaran melalui Pemprov Banten yang tidak setujui lantas marah – marah dan menuduh jika Gubernur tidak komitmen terhadap pemberantasan peredaran narkotika,” ujar Wahidin.

Mantan Walikota Tangerang ini juga menambahkan jangan pula kaitkan dengan pembangunan sekolah, kesehatan dan pembangunan jalan. Sebab itu menjadi urusan wajib Pemerintah Provinsi.

Menurutnya untuk Pemprov Banten, pendidikan itu garda terdepan. Karena prioritas dan bukan sekadar hanya pembangunan fisik sekolahnya tapi juga pendidikan akhlaknya.

“Saya berikan bantuan pondok – pondok pesantren juga, agar muncul generasi baik yang berakhlak mulia,” ucapnya.

Wahidin menerangkan pada tahun 2017 jajarannya memberikan dana hibah Rp. Rp 2 milyar kepada BNN tapi tidak diterima. Lantaran BNN itu lembaga vertikal yang dananya dari APBN.

Itu sebabnya ia menganggap BNN tidak kooperatif jika memberikan pernyataan seperti itu terhadap Gubernur. Wahidin mengklaim saat dirinya menjabat Walikota hingga sekarang Gubernur tetap komitmen tinggi terhadap pemberantasan narkoba, tapi jika hal teknis menjadi tanggung jawab dan urusan BNN.

“Jangankan narkoba, berantas miras sampai kejar – kejar banci saja saya operasi dan turun sendiri ke lapangan,” kata Wahidin.

“Kalau soal narkotika, bandarnya saja tembak mati. Sarangnya yang katanya masih ada di Lapas ya obrak abrik sekalian,” ungkapnya.

 

Sebelumnya, Kepala BNN Banten Brigjen Nurochman marah – marah terkait komitmen Pemprov Banten dalam pemberantasan narkoba. Ia menuding Gubernur saat ini tidak memiliki komitmen, khususnya dalam memerangi peredaran narkotika.

“Banten ini sudah jelas, pernah pabrik ditemukan di Tangerang, di Anyer, kemudian ditemukan pabrik PCC di Rangkasbitung. Banten sudah rawan. Tergantung Pemda mau peduli atau tidak. Kalau Gubernurnya begini-begini saja, Banten 10 tahun ke depan hancur pemudanya,” beber Nurochman, Selasa (24/7) seperti dilansir detik.com.

Ia mengatakan Pemda seharusnya juga peduli terhadap pemuda Banten, khususnya masalah narkoba. Pemda saat ini dinilai pasif dan hanya berdiam diri.

Perang terhadap narkoba, menurutnya tidak hanya dilakukan oleh BNN. Apalagi harus mengorbankan gaji bulanan penyelidiknya.

“Kita perang narkoba enggak mungkin hanya potong gaji. Harus ada dana operasional. Kalau Gubernur enggak mau bantu, jangan harap Banten bebas narkoba,” paparnya. (ydh)

Komentar Anda

comments