Ini, Wisudawan Insan Unggul Lulusan UMN

Palapanews.com – Dalam Wisuda XIII Universitas Multimedia Nusantara (UMN) terpilih tujuh wisudawan terbaik yang mewakili dari 7 program studi (prodi).

Ketujuh mahasiswa terbaik masing-masing; Febrian Wilson dari Prodi Informatika, Sudecanto (Podi Sistem Informasi), Sunderi Pranata (Prodi Teknik Komputer), Fransisca Maureen (Prodi Akuntansi), Dessy Chandra (Prodi Manajemen), Natashia Dova (Prodi Ilmu Komunikasi), dan Edwina Grammy Akoso (Prodi Desain Komunikasi Visual).

UMN meluluskan 288 mahasiswa pada seremoni Wisuda XIII UMN, Sabtu 30 Juni 2018 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City. Fransisca Maureen terpilih menjadi wisudawan terbaik universitas dengan IPK 3,93.

Ini, dua mahasiswa insan unggalan yang diluluskan UMN yakni Sunderi Pranata sebagai lulusan terbaik program studi (prodi) Teknik Komputer dan Sintya Octaviani dari prodi Informatika dinobatkan sebagai Cendikia Utama.

Sunderi berkesempatan mengikuti  program student exchang di Tokyo Denki University (TDU) Jepang. Sunderi berhasil membuat aplikasi mobile penerjemah tulisan asing, yang terinspirasi dari pengalaman risetnya di Jepang. Tidak disangka aplikasi itu menjuarai kompetisi mobile apps tingkat nasional (UNFORCOM-Annual Informatics Competition 2017).

“Saya juga berkolaborasi dengan mahasiswa Informtika UMN membuat aplikasi penerjemah tulisan melalui foto, bernama Phocabolary,” ungkap Suderi.

“Dengan temuan ini, masyarakat tidak perlu bingung apabila ada tulisan asing yang tidak dimengerti. Tinggal foto aja,” tambah mahasiswa yang memulai kariernya sebagai Software Engineer di Bukalapak.com.

Sementara Sintya Octaviani terpilih tidak hanya berkat prestasinya di bidang akademis, melainkan juga karena kontribusinya secara aktif dalam organisasi mahasiswa. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), serta kompetisi berskala nasional dan internasional.

Hal ini, menunjukan bahwa UMN turut fokus memperhatikan pengembangan soft skill mahasiswanya yang meliputi: kompetensi memecahkan masalah (problem solving), adaptasi ( adaptability) , kolaborasi (collaboration), kepemimpinan (leadership), kreativitas dan inovasi (creativity and innovation).

“Saya sangat bersyukur karena UMN telah mendorong saya untuk mengasah soft skill dari awal perkuliahan,” kata Sintya yang saat ini sudah diterima bekerja sebagai Back-End Engineer, mengingatkan.

Jadi teman-teman jangan fokus naikin IP (indeks prestasi) terus ya, kembangkan soft skill dan juga koneksi selama masih sempat. Time is precious make sure you spend it right. (bd)

Komentar Anda

comments