PHRI BPD Banten Gelar Seminar Pariwisata Primadona Ekonomi & Pembangunan

Palapanews.com – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) BPD Provinsi Banten menggelar Seminar bertajuk: “Pariwisata” Sebagai Primadona Ekonomi dan Pembangunan.

Seminar diikuti ratusan peserta berlangsung Sabtu 25 Nopember 2017 di hall Hotel Hotel Golden Tulip Essential Tangerang. Hadir selaku nara sumber Ketua Umum PHRI BPP DR. IR. H. Haryadi BS Sukamdani, MM, Dr. Nila Krishnawatu Hidayat, SE, MM, dari Swiss German University, dan Kepala Dinas Pariwisata Banten Hj. Eneng Nurcahyati.

Hadir juga Ketua PHRI kabupaten/kota seprovinsi Banten serta sejumlah peserta umum di seminar yang tanpa dipungut biaya itu. Diskusi dimoderatori oleh Ashok Kumar, Ketua Harian PHRI Provinsi Banten.

Opening seminar diawali dengan review terkait kondisi pariwisata di Provinsi Banten maupun pariwsiata secara nasional capaian serta target-target yang ingin dicapai oleh pemerintah dengan “Sapta Pesona” wisatanya.

“Kita ingin pariwisata Banten menjadi sektor unggulan. Untuk itu bapak gubernur telah berkordinasi dengan kabupaten/kota. Kita diminta melakukan penataan destinasi wisata yang ada di Provinsi Banten,” ungkap Eneng, Kadis Pariwisata Banten.

Pemerintah Provinsi Banten mengajak semua stakeholder, pengusaha (PHRI)  akademisi serta masyarakat sama-sama membangun dunia pariwisata di Provinsi Banten dengan program unggulannya “Seven Wonder of Banten”; Wisata Banten Lama, Taman Nasional Ujung Kulon, Pulau Sangiang, Suku Baduy, Pulau Umang, Gunung Krakatau, dan Rawadano.

Ketua Umum PHRI Banten Ahmad Sari Alam, mengakui Pemerintah Provinsi Banten saat ini tengah membenahi infra struktur yang nantinya mendukung pariwisata di Banten. Menurutnya infrastruktur sangat penting bila pariwisata di Banten ingin maju dan berkembang.

“Kita mengapresiasi komitmen bapak gubernur membangun prasarana jalan yang lebar dan bagus, dengan demikian wisatawan akan senang datang ke Banten,” komentarnya.

Sementara itu Hariyadi BS Sukamdani, mengungkapkan pada tahun lalu telah melakukan upaya menginisiasi program promosi bersama dengan sejumlah asosiasi yang ada. Target kunjungan wisata tahun lalu sebanyak 12 juta dan berhasil dicapai sekitar 11,7 juta.

“Tahun ini (2017) target 15 juta dan dirasa agak berat karena imbas adanya erupsi Gunung Agung sehingga ada penurunan kunjungan wisata,” terang Hariyadi yang juga menyebutkan menuju target kunjungan 20 juta tahun 2019. (bd)

Komentar Anda

comments