
Palapanews.com- Jakarta Research and Public Policy (JRPP) menggelar Forum Diskusi yang bertajuk Forum Infrastruktur Jakarta (FIJ). Acara yang turut dihadiri wakil gubernur DKI terpilih, Sandiaga Uno sebagai keynote speaker ini memfokuskan pembahasan pembangunan infrastruktur DKI Jakarta.
Ketua panitia pelaksana, Muhamad Alipudin menyatakan bahwa ke depannya pembangunan infrastruktur harus menggandeng UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) dalam pembangunan.
“Permasalahan pembangunan di Kota Jakarta memang sangat kompleks, apalagi posisinya sebagai Ibu Kota. Pembangunannya menjadi sorotan, forum ini nantinya akan mewadahi masukan-masukan untuk pembangunan yang lebih baik. Ke depannya UMKM harus dirangkul dalam memajukan infrastruktur Jakarta,” kata Alipudin dalam keterangan persnya kepada Palapanews.com, Senin (25/9/2017).
Forum Infrastruktur Jakarta yang akan diselenggarakan di Universitas Al-Azhar nantinya dibagi menjadi beberapa sesi. Sesi pertama yaitu tentang Membangun Infrastruktur Berkeadilan, sesi kedua mengenai Revitalisasi Supply Chain Pangan dalam Menyediakan Stabilitas Harga Sembako dan sesi ketiga adalah tentang Jakarta Kota MICE dan pariwisata.
“Pada Forum Infrastruktur Jakarta ini kita juga menekankan sektor pangan dan pariwisata. Kedua sektor tersebut masih menjadi masalah pembangunan bagi DKI Jakarta,” imbuh Alipudin.
Menurut Alipudin, kurangnya lahan pertanian menjadi penyebab rendahnya produksi pangan di DKI Jakarta. Oleh karena itu, perlu strategi khusus untuk menangani masalah tersebut agar suplai pangan dapat terpenuhi dan harga sembako menjadi stabil. Selain itu, sektor pariwisata juga dibahas dalam Forum, hingga kini pariwisata masih sangat potensial untuk meningkatkan pendapatan daerah.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Al-Azhar Indonesia, Ahmad H. Lubis menyampaikan apresiasi Forum Infrastruktur Jakarta tersebut.
“Kita memang butuh ruang untuk berbagi pandangan mengenai pembangunan, forum ini adalah momen yang tepat. Infrastruktur sendiri adalah sarana dan prasarana yang sangat menunjang aktivitas ekonomi masyarakat, semua aspek terlibat terutama pemerintah dan swasta,” sebut Ahmad.
Ahmad juga menambahkan dalam pembangunan pemerintah berperan sebagai regulator yang membuat kebijakan sedangkan swasta berperan dari sisi penggerak perekonomian seperti penciptaan lapangan kerja.
“Keduanya perlu bersinergi dalam membangun infrastruktur ibukota. Jakarta sebagai etalase Indonesia harus mempunyai model infrastruktur yang berwawasan lingkungan dan pro difable. Bukan asal fasilitas. Jadi harus ada akselerasi,” tutup Ahmad.(red)